"Tenaga kerja asing di Indonesia terkendali dengan aturan yang ada, 0,001% jumlahnya. Itu adalah paling rendah di seluruh dunia," ungkap Ma'ruf dalam debat Cawapres di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019).
Ma'ruf mengatakan tenaga kerja asing hanya diberikan untuk lapangan kerja yang tidak ada tenaga kerjanya di Indonesia. Selain itu, dengan adanya tenaga kerja asing Indonesia mendapatkan benefit berupa transfer teknologi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ma'ruf pun ingin memberikan iklim yang kondusif untuk dunia usaha dan industri salah satunya adalah dalam bidang keuangan. Dengan begitu dunia usaha yang berkembang dapat menyerap tenaga kerja lokal.
"Oleh karena itu maka untuk berikan lapangan kerja untuk masyarakat kita, akan kita lakukan dengan berikan iklim kerja yang kondusif untuk dunia usaha dan industri. (Kita) memberikan akses keuangan yang mudah. Berikan KUR (kredit usaha rakyat) untuk mengembangkan usaha mikro, mekar, dan lain-lain. Sehingga dunia usaha tumbuh dan membuka lapangan kerja," ungkap Ma'ruf.
Video: Sandi Bicara Tenaga Kerja Asing, Ini Tanggapan Ma'ruf
Selain akses keuangan pihaknya akan mendorong bantuan sosial. Khususnya kartu pra-kerja yang memberikan bantuan hingga seseorang bisa mendapatkan kerja, sehingga bisa menjadi modal awal untuk bekerja.
"Selain beri akses keuangan, pemerintah juga harus beri bantuan sosial dengan sistem jaminan sosial nasional. Karena itu kami keluarkan kartu pra-kerja, bagi yang sudah dapat pelatihan mereka dapat tunjangan selama 6 bulan hingga 1 tahun hingga dapat pekerjaan," kata Ma'ruf.