Koordinator Tim Advokasi BPJS Watch, Timboel Siregar mengatakan defisit keuangan BPJS Kesehatan disebabkan banyak faktor dan harus diselesaikan dengan solusi yang sistemik.
"Jadi kalau dibilang 200 hari saya sih nggak begitu yakin, bahwa persoalan defisit itu pastinya akan dengan mudah terjadi kalau tidak dilakukan secara sistemik," kata Timboel saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Senin (18/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak 2014, Timboel menceritakan defisit keuangan BPJS Kesehatan disebabkan banyak hal, antara lain tunggakan iuran peserta, upcoding yang dilakukan rumah sakit, lambannya pemerintah daerah membayarkan kewajiban iuran.
Menurut Timboel, jika strategi cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno akan menyelesaikan persoalan BPJS Kesehatan yang begitu rumit selama 200 hari merupakan hal yang tidak realistis.
Apalagi, lanjut dia, jika selama 200 hari diselesaikannya dengan cara menambal defisit menggunakan dana APBN. Maka cara tersebut hanya bersifat sementara, namun ke depannya tetap terjadi lagi.
"Jadi menurut saya sih nggak realistis lah, dan memang seharusnya pemerintah ke depan mencari solusi yang sistemik bukan solusi jangka pendek untuk tahun ini," ungkap dia.
Simak Juga 'Sandi Janjikan 2 Juta Lapangan Kerja, Tuntaskan BPJS 200 Hari':