Pembajakan terjadi pada pukul 05.00 WIB. Adapun kapasitas dua tangki Pertamina sebanyak 32 kiloliter (KL).
Mobil yang dirampas tersebut rencananya akan mengirim biosolar ke SPBU Tangerang. Saat akan memasuki pintu Tol Ancol, tiba-tiba sekitar 10 orang turun dari mobil sejenis pick up mengambil alih kemudi sambil membentak-bentak sopir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bos Pertamina Sebut Pembajaknya Pegawai Outsourcing
Foto: Agung Pambudhy
|
"Bukan pegawai Pertamina itu, itu kaitannya dengan AMT (awak mobil tangki) yang dulu itu. Itu pegawai outsourcing dari Patra Niaga," ujarnya di Kantor PLN Jakarta, Senin (18/3/2019).
Nicke menyerahkan masalah tersebut ke aparat penegak hukum karena menurutnya pembajakan peristiwa yang tidak biasa.
"(Pencegahan?) Sudah ada kan prosedur dari kita sendiri, kalau itu kan artinya sesuatu yang luar biasa juga ya dibajak di tengah-tengah jalan. Dan itu kita serahkan ke aparat hukum," ujarnya.
Pembajak Selundupkan BBM
Foto: Agung Pambudhy
|
"Ini panjang historisnya. Mereka diberhentikan dengan berbagai macam alasan, karena mereka melanggar ketentuan akhirnya kami keluarkan dari lingkungan kerja kami," ungkap Rudy.
Bahkan Rudy mengungkapkan salah satu pelanggaran yang dilakukan oleh para karyawan AMT adalah menyelundupkan pasokan BBM yang seharusnya diantar ke tujuan.
"(AMT) menyimpangkan peruntukan minyak yang mereka angkut. Istilahnya 'kencing di jalan'," terangnya.
Pelanggaran lain yang dilakukan AMT ialah menolak menandatangani kontrak kerja hingga tingkat kehadiran yang minim.
"Contohnya, mereka tidak mau tanda tangan kontrak kerja dengan perusahaan mitra tersebut. Lalu, tingkat kehadiran di bawah 70%," katanya.
Soal Pembajakan Mobil Tangki, Pertamina: Tindakan Kriminal!
Foto: Agung Pambudhy
|
"Tidak ada kaitan antara demo yang saat ini sedang dimediasi, aksi ini tetap merupakan tindakan melanggar hukum. Siapapun mereka, di mata hukum adalah tindakan kriminal. Mengganggu aset negara dan distribusi penyaluran BBM," kata Rudy.
Untuk itu Rudy menyatakan akan membawanya ke ranah hukum. Dia menuturkan, saat ini terus mengidentifikasi bukti yang sudah ada untuk menyimpulkan siapa pelaku pembajakan.
"Pelaku sedang diidentifikasi dari pengumpulan bukti-bukti yang ada. Alasannya mereka juga sedang digali," ungkap Rudy.
Halaman 2 dari 4