"Dua bulan ini terjadi pertumbuhan investasi, yang masuk Rp 691 miliar, ivetasi rata-rata masuk Rp 1 triliun," kata Ketua BP Batam Edy Putra Irawady di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (20/3/2019).
Edy menyebutkan, investasi yang masuk ke BP Batam tersebar ke tujuh sektor. Antara lain elektronik, perakitan handphone, lampu alat kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Edy mengaku juga melaporkan progres pembenahan tata kelola pemanfaatan lahan kepada Menko Perekonomian Darmin Nasution. Menurut Edy, banyak lahan yang belum dikelola secara maksimal meskipun sudah ada komitmen investasinya. Nilai komitmen investasi yang berada di lahan mangkrak mencapai Rp 5,2 triliun.
"Lahannya mangkrak karena investasinya belum dibangun," ujar Edy.
Setelah melaporkan, Edy mendapatkan arahan bahwa lahan yang mangkrak tersebut agar mengevaluasi bagi lahan-lahan yang meminta perubahan peruntukan.
Bahkan, untuk membuat Batam kembali bergairah untuk investasi. Pihaknya akan memanggil para perusahaan yang telah berkomitmen investasi untuk dievaluasi. Setidaknya ada tiva opsi yang akan ditawarkan.
Pertama, kata Edy, mengenai mengenai komitmen melanjutkam atau tidak. Kedua, jika tidak ada kemampuan finansial segera mencari partner. Ketiga, BP Batam akan menawarkan lahan-laham yang tidak termanfaatkan secara maksimal ke investor luar negeri.
"Untuk membuat Batam bisa kembali bergairah," ungkap dia. (hek/dna)