Jadi Ujung Tombak di Kepulauan, Ini Trik Mantri BRI Gaet Nasabah

Jadi Ujung Tombak di Kepulauan, Ini Trik Mantri BRI Gaet Nasabah

Moch Prima Fauzi - detikFinance
Kamis, 21 Mar 2019 11:31 WIB
Foto: Dok pribadi
Jakarta - Di layanan Teras BRI kapal Bahtera Seva II, mantri menjadi ujung tombak untuk menggaet nasabah baru dan mencari usaha potensial untuk pinjaman modal. Mantri selayaknya seorang marketing.

"Di teras kapal fungsinya merangkap tapi intinya itu marketing. Dia merangkap edukasi nasabah, masyarakat, soal tabungan, simpanan, bagaimana mengajak masyarakat untuk menyimpan, meminjam, sebagai analisis, surveyor seperti kelayakan usaha nasabah ini layak berapa agar kreditnya tetap sehat atau lancar," ujar Mantri di Teras BRI kapal Bahtera Seva II Labuan Bajo, Hendrial, Jumat (1/3/2019).


Sebagai orang di garis terdepan dalam mencari nasabah, tentunya seorang mantri harus terjun langsung ke lapangan. Sosoknya juga harus pandai bergaul dengan masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Itu lah yang dilakukan Hendrial saat terjun ke tengah-tengah masyarakat kepulauan di Nusa Tenggara Timur (NTT). Dua tahun lebih dia berkeliling pulau, berkunjung dari rumah ke rumah untuk memperbanyak jumlah nasabah, peminjam maupun melakukan penagihan.

Ia mengatakan butuh usaha khusus agar bisa mendapatkan kepercayaan masyarakat. Caranya dengan melakukan pendekatan dan bergaul. Namun menurutnya, bertugas di daerah seperti di kepulauan NTT lebih terasa kedekatan dengan masyarakatnya.

"Kalau di daerah itu ada kedekatan dengan nasabah itu tinggi. Daerah yang kita tugas itu seperti punya hubungan, teman atau keluarga begitu," tutur dia.


Lalu bagaimana kalau kredit mulai macet? Hendrial mengaku selalu mengedepankan komunikasi dengan nasabahnya. Karena sudah merasa dekat, solusinya dengan memberikan kemudahan kepada mereka.

Ia mengatakan meski rata-rata masyarakat berprofesi sebagai nelayan namun sebagian dari mereka juga telah beralih menjadi pelaku usaha wisata seperti penjual aksesori, kapal wisata dan pemandu. Melihat kesuksesan para nasabah, ia pun mengaku bangga.

"Saya bangga kita ada di korporasi besar dan di situ ada pelayanan untuk masyarakat. Istilahnya jemput bola. Dari sebelumnya nasabahnya harus tempuh berjam-jam ke Labuan Bajo sekarang kita ke sana. Artinya seperti cita-cita lah bagaimana rasanya melihat nelayan yang sebenarnya," pungkasnya. (mul/mpr)

Hide Ads