Ada Tol Trans Jawa, Tren Mudik Pakai Pesawat Diprediksi Turun

Ada Tol Trans Jawa, Tren Mudik Pakai Pesawat Diprediksi Turun

Moch Prima Fauzi - detikFinance
Kamis, 21 Mar 2019 19:12 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memaparkan sejumlah persiapan dan antisipasi untuk menghadapi mudik 2019. Dalam paparan Persiapan Angkutan Lebaran Tahun 2019 dan Sosialisasi Mudik Gratis, penumpang pesawat diprediksi akan memiliki tren penurunan dibandingkan tahun lalu.

Menurut Sekretaris Badan Litbang Perhubungan Rosita Sinaga, penurunan terjadi kemungkinan karena adanya pembangunan Tol Trans Jawa. Masyarakat tampaknya antusias dan ingin menjajal tol sepanjang 944,4 km tersebut.

"Kami dari Badan Litbang melakukan kajian penurunan penumpang angkutan udara di bandara dari periode bulan November 2018 sampai periode 2019. Kita bisa lihat bahwa monitoring di 2018 itu bahwa ada penurunan 14,41%," ungkap Roslitas di Kemenhub, Jakarta, Kamis (21/3/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia melanjutkan hal itu karena ada peningkatan penumpang di Terminal Pulogebang 15,37% dan Pelabuhan Tanjung Priok 37,5%. Pengguna Tol Trans Jawa juga meningkat sebesar 80% dibanding sebelum dan sesudah dioperasikan.

"Yang paling terlihat adalah Tol Trans Jawa dari sebelum dan sesudah dioperasikan. Jadi orang tampaknya ingin mencoba betapa enaknya dari Jakarta dan Surabaya, sehingga penurunan itu terjadi," ujar Roslita di Jakarta, Kamis (21/3/2019).


Sementara itu dikatakan oleh Sekretaris Ditjen Perhubungan Udara Nur Isnin Istiartono, pihaknya menyadari kalau di transportasi udara ada sedikit tren peningkatan namun turun dari tahun lalu.

"Dari tahun lalu itu ada 7% sementara tahun ini 3,17%. Dan kalau di breakdown lagi itu dalam negeri 2,38%, untuk internasional 7,28% karena liburan," ujarnya.

Isnin memaparkan, untuk persiapan mudik 2019 pihaknya sudah melakukan beberapa persiapan yang berkaitan dengan keselamatan dan keamanan penumpang. Saat ini Ditjen Perhubungan Udara terus melakukan inspeksi sarana dan prasarana.


Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, pihaknya juga berkoordinasi dengan para maskapai dalam menyediakan tambahan penerbangan. Selanjutnya ada pula posko pelayanan terpadu di 36 bandara. Untuk jumlah pesawat ada 547 unit yang siap dioperasikan oleh 12 maskapai.

"Tahun ini kita akan tetap operasikan sejumlah 547 pesawat dari berbagai macam jenis mulai dari yang besar sampai yang kecil yaitu ATR," ungkapnya.

Turut hadir dalam acara tersebut Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi, Direktur Angkutan BPTJ Aca Mulyana, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian Zulmafendi, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Hengki Angkasawan, Kasubdit Angkutan Laut Khusus dan Usaha Jasa Terkait Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Tri Puji Ananta, serta Sekretaris BPSDM Perhubungan Suharto. (prf/hns)

Hide Ads