Pemilik kerajinan kerang laminasi, Prajoko (55) mengakui, usaha yang dirintisnya dimulai dari nol. Sebelum memulai usahanya di Magelang, Prajoko mengawali sebagai pedagang buku di Bali periode 1995-1997.
"Pada tahun 1997, saya di Bali berdagang menyuplai untuk penjual kerajinan. Salah satunya kerang laminasi ini," katanya saat ditemui di rumahnya Jalan Ketepeng III/20 Trunan Kota Magelang, Kamis (21/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun bahan baku berupa cangkang dari kerang simping atau srimping. Bahan baku ini di luar negeri dikenal dengan sebutan capiz didapatkan dari laut Pantura Jawa.
![]() |
"Kami mendapatkan bahan baku dari Gresik, Demak, Jepara, Brebes dan Cirebon. Biasanya sekali ambil bahan baku sekitar 6-7 ton," kata dia.
Adapun kerajinan kerang laminasi yang dihasilkan ini mulai dari vas bunga, tempat tisu, tempat buah, tempat snack, cermin, kursi, meja, tempat sabun cair dan lain sebagainya. Bahkan, kerajinan ini pun pernah menembus pasar internasional khususnya Amerika Serikat.
"Tahun 2009, kami berhubungan dengan trading di Yogyakarta yang ekspor," ujarnya.
Untuk saat ini, sering mengikuti berbagai pameran di luar negeri. Ia berharap dari pameran yang diikuti tersebut bisa bertemu langsung dengan buyer. Pameran yang pernah diikuti antara lain di Korea tahun 2017, Hong Kong tahun 2017, Malaysia dan Inacraft.
"Nanti bulan April 2019, kami ikut pameran di Inacraft. Impian kami bisa ikut pameran kerajinan di Frankfurt Jerman," ujar dia.