Rini menyampaikan hal tersebut sembari mereview semua kinerja BUMN yang menurutnya hampir semua membukukan keuntungan, termasuk BUMN yang biasanya merugi.
"Salah satu contoh utama yang paling berat buat kita waktu itu adalah Garuda. Nah tahun lalu (2017) Garuda bisa rugi sampai Rp 3 triliun ya kalau nggak salah, kemarin 2018 auditnya bisa untung hampir Rp 100 miliar. Nah yang naik-naik begini bagus," kata Rini, di bantaran sungai Cisadane, Tangerang, seperti dikutip dari CNBC Indonesia Jumat (22/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Garuda Batalkan Pesanan Boeing 737 MAX 8 |
Berdasarkan laporan keuangan Garuda Indonesia, pada 2017 maskapai pelat merah ini membukukan kerugian sebesar US$ 216,58 juta atau setara Rp 3,06 triliun.
Sejalan dengan itu, lonjakan untung juga tak lepas dari sinergi antar BUMN. Rini mengatakan, banyak sekali efisiensi aktivitas yang didapat melalui sinergitas.
"Maka sudahlah kita sudah mencapai seperti ini, pada ulang tahun kita mari kita berbagi. Banyakkan program ke masyarakat. Sembako murah, penghijauan, bantu lingkungan, peningkatan kesejahteraan di pedesaan. Kita buat program bermacam-macam," jelasnya.
Simak juga video Pekan Depan, Tiket Pesawat Garuda Jakarta-Padang Turun 50%: