Jakarta -
Jakarta tak lama lagi memiliki moda transportasi canggih, yakni moda raya terpadu atau mass rapid transit (MRT). Jika tak ada perubahan rencana, MRT Lebak Bulus-Bundaran HI akan diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 24 Maret 2019.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, peresmian akan dilakukan di Bundaran HI bertepatan dengan car free day. Selain meresmikan MRT Lebak Bulus-Bundaran HI, Jokowi juga akan meresmikan pembangunan MRT fase II Bundaran HI-Kota.
Lebih lanjut, setelah diresmikan, MRT Lebak Bulus-Bundaran HI akan digratiskan selama sepekan dari tanggal 25 hingga 31 Maret 2019. Baru, MRT akan benar-benar operasi komersial 1 April 2019. Perlu diingat, meski gratis penumpang tetap harus membeli kartu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut beritanya dirangkum detikFinance:
MRT akan mulai beroperasi pada tanggal 25 Maret 2018, sehari setelah diresmikan Presiden Jokowi yang dijadwalkan pada 24 Maret 2019. William Sabandar mengatakan, MRT akan benar-benar operasi komersial pada 1 April 2019. Selama seminggu dari 25 Maret hingga 31 Maret 2019, MRT berlaku gratis.
"Kita punya satu minggu memberlakukan pengoperasian secara gratis. Dan 1 April sesuai statement Pak Gubernur kita akan operasikan MRT Jakarta secara komersial," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar di kantornya, Jumat (22/3/2019).
Meski demikian, dalam pengoperasian gratis ini masyarakat tetap membeli kartu. Dengan demikian, masyarakat menempelkan kartu ke alat pembayaran tapi saldonya tidak terpotong.
William menuturkan, MRT sendiri sudah siap beroperasi, baik dari segi teknis maupun legal. Lantaran, MRT baru saja mendapat izin operasi untuk sarana dan prasarana.
"21 Maret 2019, kemarin malam. Jadi kalau kemarin saya sampaikan secara teknis MRT Jakarta siap operasi. Kemarin secara legal MRT siap operasi karena seluruh perizinan MRT Jakarta sudah terbit," tutupnya.
Meski MRT beroperasi secara gratis, namun penumpang tetap membeli kartu. Tapi, saldo di kartu tidak terpotong.
"Tanggal 25 itu sudah fase komersial artinya harus beli tiket, Anda harus beli tiket. Tapi 25-31 Maret berlaku gratis, Anda tap buka, tapi tidak ter-debet," kata Direktur Keuangan dan Administrasi PT MRT Jakarta, Tuhiyat.
Dia mengatakan, gratis di sini saldo kartu dalam kartu tidak terpotong saat menggunakan MRT.
"Saldonya masih OK, masih ada, sampai jatah waktu 31 Maret jam 00.00. Karena 1 April sudah berlaku," ujarnya.
Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar mengatakan, ada dua jenis kartu untuk MRT yakni single trip dan multi trip ticket. Harga untuk single trip sebesar Rp 15 ribu dan multi trip Rp 25 ribu.
"Harga kartu, kartu itu punya harga, kalau Anda kembalikan kita kembalikan duitnya, Rp 15 ribu untuk single trip, dan Rp 25 ribu untuk multi trip ticket," kata William.
William menjelaskan, jumlah kartu yang dicetak untuk single trip sebanyak 490 ribu kartu dan multi trip 300 ribu kartu. Kartu ini bisa didapatkan masyarakat di vending machine dan sales offices di tiap stasiun MRT.
Direktur Keuangan dan Administrasi MRT Jakarta Tuhiyat menerangkan, dua kartu ini memiliki sistem kerja berbeda saat benar-benar operasi komersial pada 1 April mendatang. Untuk single trip, tarif berlaku sesuai dengan tempat asal dan tujuan.
"Kalau saya beli tiket dari Lebak Bulus mau ke Senayan kan sudah tertentu (tarifnya). Dari Lebak Bulus mau Senayan berapa. Tapi saya mau turun Blok M, boleh, tidak ada pengembalian. Kalau turunnya di Dukuh Atas maka harus penyesuaian," jelasnya.
Sementara, untuk multi trip masa kartunya lebih panjang tergantung dari saldo yang dimiliki penumpang.
"Kalau multi trip ada periode waktu lebih panjang, validitas kartunya, sepanjang saldonya memenuhi," terangnya.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar menerangkan, untuk tahap awal MRT akan beroperasi dari jam 05.30 hingga 22.30 WIB. Waktu ini lebih pendek dari jadwal semula yang direncanakan mulai pukul 05.00-24.00 WIB.
"Jadi apa yang akan terjadi pada 25 Maret adalah kita akan memulai operasi komersial dari 5.30 sampai 22.30 WIB dengan operasikan 8 rangkaian kereta MRT Jakarta dengan headway sekitar 10 menit," katanya.
Dia melanjutkan, kereta yang beroperasi akan terus ditambah sejalan dengan perkembangan pertumbuhan penumpang serta kesiapan dukungan layanan MRT. Nantinya, jam operasi juga akan ditambah.
"Kita akan melihat 1-2 bulan untuk meningkatkan jumlah kereta yang akan kita operasikan menjadi 16. Dengan headway jam sibuk 5 menit dan headway non sibuk 10 menit. Dan operasi itu akan dimulai dari jam 5 sampai 12 malam," sambungnya.
William bilang, dalam sebulan ini MRT Jakarta akan terus melakukan evaluasi. Lalu, dia menuturkan, MRT akan benar-benar operasi komersial pada 1 April 2019. Meski, hingga saat ini tarif untuk MRT belum diputuskan.
"1 April sesuai statement Bapak Gubernur kita akan operasikan MRT Jakarta secara komersial," tutupnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman