Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto dan para Bupati/Walikota terkait untuk merealisasikan pembangunan jaringan sebanyak 78.216 sambungan rumah di 18 Kota/Kabupaten.
Selain dengan Pemkab Aceh Utara, MoU juga dilakukan dengan 17 daerah lain di Indonesia. Meliputi Mojokerto, Dumai, Jambi, Palembang, Depok, Bekasi, Karawang, Purwakarta, Cirebon, Bojonegoro, Lamongan, Kota Mojokerto, Pasuruan, Probolinggo, Kutai Kartanegara, Wajo, dan Banggai Banggai. Pemasangan jargas dilakukan PT PGN yang merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andree menyebutkan, untuk Aceh Utara ini merupakan kali kedua penyediaan jargas rumah tangga. "Tahun 2014 lalu kita pernah mendapatkan sebanyak 3.928 SR (Saluran Rumah) meliputi Kecamatan Lhoksukon dan Tanah Luas. Sementara tahun 2019 ini sebanyak 5000 saluran rumah untuk wilayah Kecamatan Dewantara," sebut Andree.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus menggenjot pembangunan jaringan gas untuk rumah tangga. Menteri ESDM Ignasius Jonan merencanakan pembangunan jaringan gas sebanyak 1 juta sambungan untuk rumah tangga per tahunnya pada 2020 nanti.
"Pemerintah mulai merencanakan pada tahun 2020, kalau anggarannya ada akan dibangun jaringan gas 1 juta sambungan rumah tangga per tahunnya," kata Jonan usai meresmikan jaringan gas di dan penerangan jalan umum (PJU) di Kota Cirebon, Jabar, Kamis (21/3/2019).
Jonan mengatakan pembangunan jaringan gas tersebut disesuaikan dengan peraturan presiden. "Di Indonesia itu ada 67 sampai 68 juta rumah tangga. Jadi, kalau puluhan ribu jaringan gas yang dibangun per tahun itu akan lama proses. Maka direncanakan 1 juta jaringan gas per tahunnya," kata Jonan saat memberikan sambutan.