Pekerja Kantoran Dominasi Penumpang MRT, Teramai Jam Makan Siang

Pekerja Kantoran Dominasi Penumpang MRT, Teramai Jam Makan Siang

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Jumat, 29 Mar 2019 16:31 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Animo masyarakat untuk menaiki moda raya terpadu (MRT) Jakarta terbilang tinggi. Masyarakat ramai-ramai naik moda transportasi ini dengan jumlah mencapai 99.000 per hari pada operasi gratis Kamis (28/3) kemarin.

MRT Jakarta sendiri sudah melakukan uji coba pada 12-24 Maret 2019 kemarin. Selanjutnya, kini berlangsung operasi gratis hingga Minggu (31/3).

"Kita menghitung berapa jumlah penumpang yang sudah masuk ke MRT Jakarta dan 25 Maret, Senin itu sebesar 44.407 orang, Selasa 95.000, Rabu 92.711 dan terakhir Kamis itu 99.600," kata Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar di kawasan Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Jumat (29/3/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Besaran penumpang yang menaiki MRT Jakarta dalam masa operasi gratis melebihi target 65.000 penumpang per hari. Sedangkan pola penumpang selama ini didominasi oleh pegawai kantor.

"Pattern senin sampai kamis ini adalah pattern orang pergi-pulang kantor, makan siang aktivitas di sepanjang Sudirman-Thamrin," tambah William.

Penumpang MRT Jakarta pada masa operasi gratis diperkirakan bertambah lagi pada sore ini dan akhir pekan besok. Pasalnya, kehadiran MRT Jakarta tidak hanya sebagai sarana transportasi, juga sebagai tempat berkunjung.

"Expecting pattern lebih besar," tutur William.



Ia juga mengatakan stasiun mana saja yang melayani penumpang paling banyak. Sejauh ini, Stasiun Bundaran HI menjadi yang paling ramai dengan persentase 25% dari total penumpang setiap harinya dan diikuti oleh Stasiun Lebak Bulus dan Dukuh Atas.

Selain itu, Stasiun MRT Jakarta Blok M juga diperkirakan ramai sebagai titik makan siang para pegawai kantor. Pasalnya, waktu tempuh dari pusat kota ke selatan menjadi lebih cepat menggunakan MRT Jakarta.

"Di tengah ada Blok M ini juga titik yang akan cukup ramai. kita lihat pengunjung jam siang bergerak ke selatan untuk makan siang," kata William.

Meski demikian, para pegawai pemerintahan masih belum banyak menaiki MRT Jakarta untuk berangkat ke kantor mereka.

"Stasiun ASEAN di sini banyak kantor pemerintah memang belum secara efektif menggunakan, tapi kami berharap ASEAN, BPN, PUPR dan ada Kepolisian area-area target kita menyasar kawasan ini," ujar William.

Akan tetapi, pola penumpang MRT Jakarta di masa uji coba operasi belum bisa disimpulkan karena belum berbayar.

"Memang pattern yang ada belum bisa representasikan commuting karena ini fase awal bercampur orang yang mengunjungi dan commuter dan sistem ticketing belum beroperasi," tutur William.

(ara/eds)

Hide Ads