Strategi itu menjawab pertanyaan moderator mengenai cara memanfaatkan keberadaan smart city dan electronic government dan meningkatkan keunggulan.
"Bahwa ke depan diperlukan pemerintahan Dilan, digital melayani. Karena yang namanya pelayanan bukan hanya melayani tapi juga kecepatan diperlukan," kata Jokowi dalam Debat Keempat Capres di Shangri-La Hotel, Jakarta Pusat, Sabtu (30/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karenanya, kata Jokowi, dirinya memiliki empat strategi terkait hal itu.
"Pertama reformasi di bidang pelayanan lewat berbasis elektronik e-government, e-procurement, e-budgeting sangat-sangat diperlukan dalam menyiapkan era digital ke depan," katanya.
Yang kedua, kata Jokowi, adalah penyederhanaan dan penajaman lembaga. Jokowi mengaku sudah menyederhanakan 23 lembaga selama memerintah.
"Tidak perlu banyak-banyak lembaga, dalam 4,5 tahun kita bubarkan 23 lembaga, lebih ramping lebih lincah," kata Jokowi.
Selain itu, kata Jokowi, adalah peningkatan kualitas aparatur sipil negara (ASN).
"Peningkatan kualitas aparatur ASN, sudah bisa melayani degan cepat berbasis elektronik, Dan yang keempat kita lakukan reformasi tata kelola, manajemen disimpelkan disederhanakan tidak bertele-tele," tuturnya. (fdl/ara)