Menurut Prabowo, impor pangan tak seharusnya terjadi. Pasalnya, Indonesia merupakan negara agraris. Oleh karena itu, ia berjanji menghentikan impor jika terpilih pada 17 April 2019 nanti.
Persoalan impor pangan ini dilontarkan Prabowo dalam dalam Debat Keempat Capres yang digelar di Shangri-La Hotel, Jakarta Pusat, semalam (30/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prabowo Mau Setop Impor Pangan
Foto: Agung Pambudhy
|
"Kita tidak akan impor bahan makanan dari luar negeri. Itu Prabowo Sandi," kata Prabowo.
Prabowo heran, Indonesia sebagai negara agraris masih ketergantungan impor. Padahal, sebagai negara agraris Indonesia diberkahi sumber daya alam yang memadai. Dia menambahkan, ketergantungan impor pangan membuat Indonesia tidak dihormati oleh negara-negara lain.
"Impor makanan, negara agraris impor makanan, luar biasa! Di mana kita dihormati? Kita tidak dihormati di ASEAN," ujarnya.
Oleh karena itu, dia berjanji menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang mandiri. Dia ingin agar Indonesia menjadi bangsa yang dihormati.
Bahan Pangan yang Diimpor RI
Foto: Pradita Utama
|
Selain beras, BPS juga mencatat impor jagung sepanjang tahun 2018 mencapai 737,22 ribu ton dengan nilai US$ 150,54 juta.
Indonesia sendiri masih sangat bergantung kacang kedelai yang berasal dari Amerika Serikat (AS). Data BPS menyebutkan, kacang kedelai dari negeri Paman Sam mendominasi kacang kedelai tersebut.
Sepanjang 2018, dari total kacang kedelai yang diimpor sebesar 2,58 juta ton dengan nilai US$ 1,10 miliar, kacang kedelai dari AS jumlahnya 2,52 juta ton dengan nilai US$ 1,07 miliar.
Tak sampai di situ, BPS juga mencatat Indonesia masih mengimpor banyak bahan pangan lainnya seperti daging sapi, bawang putih, gula, garam, dan yang lainnya.