"Usulan masyarakat tentu akan diperhatikan sesuai prioritas, alternatif solusi dan kebutuhan riilnya. Masih dikaji oleh Bina Marga," kata Danang saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Selasa (2/4/2019).
Danang menjelaskan, kajian dilakukan dengan banyak pertimbangan. Karena tidak hanya mempertimbangkan akses masyarakat sekitar namun juga terhadap jaringan jalan, sistem logistik, dan pengembangan wilayah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ada banyak pertimbangannya. Pengalaman kita beragam, ada yang memang kebutuhannya nyata, dan ada yang setelah dibangun, ternyata tidak digunakan," ungkap dia.
Sebelumnya, warga Magetan menagih janji Presiden Joko Widodo. Mereka meminta agar segera dibuatkan pintu masuk dan keluar Tol Ngawi-Kertosono di Magetan.
Tol Ngawi-Kertosono membentang sepanjang 7 km di Magetan. Melintas di empat desa di Kecamatan Kartoharjo. Yakni Sesa Sukowidi, Kartoharjo, Gunungan, dan Jajar.
Meski begitu, hingga saat ini warga Magetan belum bisa mengakses secara langsung tol tersebut. Semua warga yang ingin masuk tol harus melalui pintu masuk yang ada di Madiun dan Ngawi.
"Sangat setujulah, ini mau masuk tol harus ke Madiun atau Ngawi sama-sama. Magetan dilalui tol kenapa ndak ada pintu keluar masuknya. Tolong Pak Presiden segera wujudkan janjinya biar bisa semakin mudah masuk tol warga Magetan," ujar salah satu warga, Bambang (45).
Tonton juga video Jokowi Targetkan Tol Manado-Bitung Beroperasi Oktober: