Fadli Zon Kritik Keras Menkeu Sri Mulyani: Terbaik di Mata Asing!

Fadli Zon Kritik Keras Menkeu Sri Mulyani: Terbaik di Mata Asing!

Hendra Kusuma - detikFinance
Sabtu, 06 Apr 2019 08:00 WIB
Fadli Zon Kritik Keras Menkeu Sri Mulyani: Terbaik di Mata Asing!
Wakil Ketua DPR Fadli Zon/Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Sri Mulyani Indrawati kembali meraih penghargaan sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) terbaik Asia Pasifik 2019 versi majalah FinanceAsia. Gelar kali ini adalah yang ketiga kalinya bagi Sri Mulyani setelah sebelumnya diperoleh pada 2017 dan 2018 dari FinanceAsia.

Menurut FinanceAsia, Sri Mulyani berhasil membawa perekonomian Indonesia ke arah yang lebih baik, dengan mencatatkan defisit anggaran terendah dalam enam tahun terakhir pada 2018 (1,7% dari Produk Domestik Bruto).

Prestasi Sri Mulyani tersebut dikritik keras Wakil Ketua DPR, Fadli Zon. Menurutnya, gelar Menkeu terbaik itu bukan di mata rakyat Indonesia, melainkan di mata asing. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu melontarkan kritiknya terhadap Sri Mulyani lewat akun twitter @fadlizon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca berita selengkapnya di sini:

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati kembali dinobatkan sebagai Menkeu Terbaik di Asia Pasifik Tahun 2019 versi majalah keuangan FinanceAsia pada 2 April 2019. Sebelumnya, FinanceAsia telah menobatkan Sri Mulyani sebagai Menkeu terbaik se-Asia Pasifik pada tahun 2017 dan 2018.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Nufransa Wira Sakti mengungkapkan, menurut FinanceAsia, Sri Mulyani berhasil membawa perekonomian Indonesia ke arah yang lebih baik, dengan mencatatkan defisit anggaran terendah dalam enam tahun terakhir pada 2018 (1,7% dari Produk Domestik Bruto).

"Melalui program Amnesti Pajak yang diluncurkan pada tahun 2016-2017, Menkeu Sri Mulyani juga berhasil meningkatkan kepatuhan pajak (tax compliance), yang pada akhirnya berhasil meningkatkan penerimaan perpajakan," ungkap Nurfransa dalam keterangannya, Kamis (4/4/2019).

Melalui Global Green Sukuk, kata Nurfrasa, Sri Mulyani juga mengantarkan Indonesia menjadi negara Asia pertama yang menjual green bonds, surat utang yang digunakan secara spesifik untuk membiayai proyek-proyek untuk iklim dan lingkungan, yang terjual hingga US$ 1,25 miliar.

FinanceAsia mengeluarkan penilaian kinerja Menteri Keuangan di kawasan Asia Pasifik. Media ini melakukan penilaian dengan melihat bagaimana para Menteri Keuangan tersebut mengelola keuangan negara dalam kurun waktu satu tahun di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi dan geopolitik global.

Indonesia tentunya bangga memiliki sosok menteri yang sering mendapatkan penghargaan itu. Namun tidak bagi Politisi Gerindra Fadli Zon.

Fadli Zon menilai Sri Mulyani hanya sebagai menteri keuangan terbaik di mata asing bukan di mata masyarakat Indonesia. Sindiran itu diutarakannya melalui akun twiternya @fadlizon.

"Terbaik di mata asing, bukan di mata rakyat Indonesia. Ia telah membuat tuannya senang makanya diganjar hadiah. Bu, hadiah terbaik adalah dr rakyat, yaitu bisa tersenyum dg keadaan. Ekonomi sulit rakyat makin menderita," cuit Fadli Zon lewat akun twitter @fadlizon seperti dilihat detikFinance, Jumat (5/4/2019).

Capres-Cawapres no urut 02 Prabowo Subianto-Sandi Uno ikut menanggapi prestasi Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati yang dinobatkan menjadi Menkeu terbaik se-Asia Pasifik untuk ketiga kalinya.

Politikus Partai Gerindra yang juga juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade memberikan ucapan selamat kepada Sri Mulyani yang telah terpilih menjadi menkeu terbaik se-Asia. Cuma, kata Andre, Sri Mulyani sebagai perwakilan dari pemerintah masih belum menyelesaikan masalah utang yang membebani anggaran negara.

"Itu ya hak Sri Mulyani, saya ucapkan selamat memang faktanya kan dia menang ya hak dia. Tapi fakta lainnya juga jangan dilupakan bahwa pemerintah masih terus berutang, utang masih bertambah," ungkap Andre kepada detikFinance, Kamis (4/4/2019).

Andre sendiri tidak ingin mengomentari layak atau tidak layaknya penghargaan itu dinobatkan kepada Sri Mulyani. Karena menurutnya, penyusunan penilaian yang dilakukan merupakan hak dari majalah Finance Asia.

Pihaknya justru menyoroti satu hal yang masih menjadi PR bagi Sri Mulyani, yaitu mengurangi utang negara.


Hide Ads