Siasat Jitu Orang Terkaya Ketiga Dunia Mendirikan Kerajaan Bisnis

Kisah Inspiratif

Siasat Jitu Orang Terkaya Ketiga Dunia Mendirikan Kerajaan Bisnis

Danang Sugianto - detikFinance
Selasa, 09 Apr 2019 08:24 WIB
Warren Buffet. Foto: Istimewa
Jakarta - Warren Buffett adalah nama di balik besarnya perusahaan konglomerasi Berkshire Hathaway. Sebuah kerajaan bisnis yang bermarkas di Omaha, Amerika Serikat (AS).

Melansir Investopedia Buffett menjadi bagian integral dari Berkshire Hathaway pada awal 1960-an dan membantu perusahaan memperluas bisnisnya di dunia.

Sebelum bekerja untuk Benjamin Graham, Buffett telah bekerja sebagai salesman investasi, sebuah pekerjaan yang sangat dia sukai, kecuali ketika sahamnya turun dan kliennya kehilangan keuntungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk meminimalisir amarah dari kliennya, Buffett mulai menjalankan kemitraan dengan teman dekatnya dan keluarganya. Kemitraan itu cukup unik, Buffett sendiri akan ikut berinvestasi hanya US$ 100 dan biaya manajemen yang dia dapat akan dia investasikan kembali dan uangnya akan tumbuh.

Warren akan mengambil setengah dari keuntungan kemitraan yang mencapai lebih dari 4%. Kemudian dia akan ikut berpartisipasi membayar kerugian dari kliennya hanya seperempatnya. Selain itu, uang hanya bisa ditambahkan atau ditarik dari kemitraan.

Di 1959, Warren membuka sebanyak tujuh kemitraan dan memiliki 9,5% saham di lebih dari satu juta dolar dari kemitraan aset. Hanya tiga tahun berselang, Warren menjadi jutawan dan menggabungkan semua kemitraannya menjadi entitas tunggal.

Pada 1962 dia melihat kesempatan untuk berinvestasi di perusahaan tekstil di New England yang disebut Berkshire Hathaway dan membeli beberapa sahamnya. Warren mulai agresif membeli saham perusahaan setelah adanya perselisihan dengan manajemen.

Ironisnya, membeli saham Berkshire Hathaway ternyata adalah salah satu penyesalan utama yang pernah dilakukan Warren. Namun dia memahami peluang dari memiliki perusahaan asuransi, klien membayar premi hari ini demi mendapatkan pembayaran beberapa dekade kemudian.


Warren kemudian menggunakan Berkshire Hathaway sebagai perusahaan induk untuk membeli perusahaan asuransi skala nasional dan menggunakan kas perusahaan untuk membiayai akuisisi beberapa perusahaan di masa depan.

Berkshire Hathaway adalah contoh yang bagus. Buffett melihat sebuah perusahaan yang murah dan membelinya, terlepas dari fakta bahwa ia bukan seorang ahli di tekstil dan manufaktur.

Secara bertahap, Buffett menggeser jauh fokus Berkshire dari usaha intinya. Selama beberapa dekade, Warren telah membeli, mengembangkan dan menjual perusahaan di berbagai industri yang berbeda melalui Berkshire Hathaway. Seperti Dairy Queen, NetJets, Benjamin Moore & Co, dan banyak lagi.

Berkshire Hathaway juga memiliki saham di banyak perusahaan lain, termasuk American Express Co, Costco grosir Corp (biaya), directtv, General Electric Co, General Motors Co, Coca-Cola Co, IBM, Wal-Mart Stores Inc, Proctor & Gamble Co, dan Wells Fargo & Co.

Dia juga pernah menghadapi masalah ketika berinvestasi besar di Salomon Inc. Pada tahun 1991, muncul berita tentang seorang investor melanggar peraturan penawaran keuangan.

Meski begitu, dalam beberapa tahun terakhir, Buffett telah bertindak sebagai pemodal dan fasilitator transaksi saham yang besar. Selama masa resesi ekonomi, Warren menginvestasikan dan meminjamkan uang kepada perusahaan-perusahaan yang menghadapi masalah keuangan. Sekitar 10 tahun kemudian, efek dari transaksi ini muncul dan memberikan keuntungan yang sangat besar.


Di lebih beberapa tahun terakhir, Buffett bertindak sebagai ahli keuangan dan fasilitator besar transaksi saham. Dia kini menjadi salah satu orang ternyata di planet Bumi.

Forbes mencatat kekayaan Warren Buffett saat ini telah mencapai US$ 84 miliar setara Rp 1.232 triliun (kurs: Rp 14.500). Buffett berada di urutan ketiga setelah Jeff Bezos bos Amazon dan Bill Gates pendiri Microsoft.



Simak juga video Warren Buffett, Orang Terkaya Dunia yang Senang Berdonasi:

[Gambas:Video 20detik]


Siasat Jitu Orang Terkaya Ketiga Dunia Mendirikan Kerajaan Bisnis
(das/ang)

Hide Ads