Tenggelamkan 488 Kapal Pencuri Ikan, Susi: Tidak Ada yang Protes

Tenggelamkan 488 Kapal Pencuri Ikan, Susi: Tidak Ada yang Protes

Hendra Kusuma - detikFinance
Selasa, 09 Apr 2019 10:36 WIB
Foto: Vadhia Lidyana
Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menceritakan awal mula dirinya bisa menenggelamkan 488 kapal pencuri ikan.

Hal itu diungkapkannya saat menjadi pembicara kunci pada sebuah acara talkshow di Universitas Sahid, Jakarta, Selasa 6 (9/4/2019).

"4,5 tahun bayak reformasi yang dilakukan dalam kemaritiman terutama KKP," kata Susi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Susi mengatakan, sejak awal kabinet kerja menjalankan roda pemerintahan sudah dikumandangkan bahwa Indonesia akan menjadi poros maritim dunia. Poros maritim dunia yang dimaksud ekonomi, sosial, politik sektor kelautan tanah air mampu menjadi titik tolak menggerakkan dan mempengaruhi global.

Selanjutnya, laut juga dijadikan masa depan Indonesia. Pasalnya luas wilayah tanah air sebesar 71% merupakan wilayah laut dan sisanya 29% daratan.

"Sekarang laut kita begitu luas, potensinya banyak. Namun, beberapa dasawarsa kita melupakannya. Karena selalu ada doktrin bahwa negara kita agriculture," ujar Susi.



Mengenai penenggelaman kapal, Susi mengaku sudah melakukan diplomasi dan lobi sejak 2015. Diplomasi dan lobi dilakukan kepada para dubes yang selama ini kapal-kapalnya santer mencuri di laut Indonesia.

"Penenggelaman kapal ini menyelesaikan persoalan bangsa, yang sudah lama dan berakar ke mana-mana," kata Susi.

Sebelum melakukan diplomasi dan lobi dengan para dubes,Susi mengaku bekerjasama dengan TNI AL untuk menangkap para kapal pencuri ikan di Indonesia.

"Saya bekerja sampai jam 3 pagi, sudah tangkap 10 hadiah tahun baru pada 2015, 10 kapal Tiongkok ukuran ribuan GT. Akhirnya 4,5 tahun sudah 488 kapal ditenggelamkan, itu negara bisa melakukan dan tidak ada yang protes," ungkap dia.




Tonton juga video Keren! Menteri Susi Paddling di Banyuwangi Underwater Festival:

[Gambas:Video 20detik]


Tenggelamkan 488 Kapal Pencuri Ikan, Susi: Tidak Ada yang Protes
(hek/eds)

Hide Ads