Seniman di Kota Pekalongan ini menganggap seni batik tidak saja pada kain yang dipakai di tubuh, namun juga dinikmati dengan median apa saja.
Karena ini pula dirinya dapat keliling Indonesia sekedar mengikuti pameran seni maupun sebagai trainer batik. Bahkan karyanya lebih kerap dipesan oleh pecinta seni di Jerman dan Perancis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pada detikcom Rabu (10/04) , Taufik Canting saat ditemui di rumahnya, mengaku, berseni canting batik di median kanvas ini sudah dilakukan sejak tahun 1998 lalu. Taufik Canting menceritakan bagaimana dirinya berpikir keras saat tahun itu akibat dampak krismon yang berujung lilin (malam) batik melonjak tinggi.
"Para pekerja batik bingung mau produksi batiknya. Saya berpikir untuk menggunakan canting untuk melukis, hasilnya bagus," kenangnya.
Awalnya tidak saja menggunakan median kanvas, namun juga digunakan median lainnya seperti besi dan helm.
"Dari dulu memang saya suka melukis. Dan pada median kanvas inilah saya akhirnya cocok dan mengeluti sampai sekarang," kata Taufik.
![]() |
Penggunaannyapun masih tetap menggunakan pewarna jenis akrilik sebagaimana umumnya saat melukis di kanvas. Dengan canting, diakuinya untuk memudahkan melukis detail obyek lukisanya.
"Dulu awalnya dianggap 'nyleneh' dan gila. Karena menggunakan canting di median kanvas," kata Taufik.
Dalam perkembangan waktu, tidak disangka-sangka Taufik, karya lukisannya banyak diminati, baik untuk hiasan di sejumlah butik batik, perkantoran, koleksi rumahan bahkan menembus sampai pasar Eropa seperti Prancis dan Jerman.
"Hasilnya saat ini saya sendiri bisa mengisi workshop soal batik di berbagai daerah di Indonesia," tambah taufik.
![]() |
Karya seninya lebih banyak menggambarkan budaya Indonesia seperti lukisan wayang dan para penari daerah. Satu lukisan miliknya dihargai dari Rp 5 juta hingga Rp 12 juta.
"Kalau kemarin dari Jerman pesan dua lukisan. Mereka bayar dua lukisan saya limapuluh juta. Jadi satu lukisan duapuluh lima juta," katanya.
Diakuinya satu luksian ukuran sedangan bisa diselesaikan dalam wakutu satu hingga dua hari. (dna/dna)