Anggota BPN, Arie Mufti mengkritik hal tersebut, salah satunya adalah janji Jokowi mengebut ekonomi Indonesia ke 7%. Memang, janji 7% itu tidak salah menurut Arie, karena memang dengan pertumbuhan ekonomi hanya 5% negara ini menurutnya tidak akan mampu keluar dari middle income trap.
"Saya sepakat bila Pak Jokowi tidak boleh disalahkan atas janjinya pertumbuhan ekonomi 7%, memang kita butuh 7% itu, karena dengan kondisi pertumbuhan 5% itu kita tidak akan keluar dari middle income trap," ungkap Arie waktu hadiri diskusi ekonomi ILUNI UI, di Kampus UI Salemba, Kamis (11/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun demikian, Arie mengungkap ada yang salah dengan pemerintahan Jokowi hingga target pertumbuhan 7% itu tak bisa dicapai. Ia menyebut Jokowi sudah tidak mampu menggenjot pertumbuhan ekonomi hingga 7%.
"Jadi janji 7% tidak salah. Tapi sayangnya ketika merealisasikan itu Pak Jokowi memang sudah tidak mampu," ungkap Arie.
Mengenai janji 7% tersebut, Arie menyebutkan Jokowi sadar bahwa pemerintahannya harus keluar dari middle income trap. Tapi tidak akan Jokowi mampu melakukannya.
"Kita akan mengalami kondisi layu dan sulit menjadi negara yang makmur. Kondisi ini adalah jebakan, Pak Jokowi sadar bahwa dia harus keluar dari jebakan ini," ungkap Arie.
Arie juga menyebutkan bahwa ada kebijakan yang tidak pas dilakukan Jokowi. Salah satunya adalah pembangunan infrastruktur yang menurutnya hanya menjadi bahan pencitraan.
"Apa yang terjadi menurut kami Pak Jokowi menjadikan infrastruktur sebagai 'pamflet beton' atau kepentingan untuk kampanye. Bukan sebagai alat untuk merealisasikan pertumbuhan," kata Arie. (dna/dna)