Peneliti INDEF Abra Talattov mengatakan, pada tahun pertama memimpin biasanya presiden baru akan membentuk program kerja.
"Tahun pertama belum bisa fokus, masih banyak proses politik. Menyiapkan program lima tahun kan juga di tahun pertama," ujar Abra usai acara Pemanasan Debat Kelima di ITS Tower, Jakarta, Kamis (11/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagaimana strategi 02 kalau terpilih mendorong investasi tinggi dan jaga daya beli rumah tangga meningkat. Memang nggak mudah, cuma lebih penting strategi konkrit kaya gimana," ujar dia.
Dengan strategi yang konkret, janji meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5% pun akan dimengerti oleh masyarakat. Apalagi, target tersebut menjadi rasional jika waktunya diubah menjadi satu periode atau selama lima tahun.
"Dalam lima tahun mungkin realistis, tapi dalam satu tahun pertama kita nggak bisa yakin tercapai. Kalau tahun pertama berjalan proses lakukan evaluasi," ungkap dia.
Sebelumnya, Sandiaga menyebut pertumbuhan ekonomi era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) stagnan di kisaran angka 5%. Dia berjanji, jika terpilih akan berupaya menaikkan pertumbuhan ekonomi sampai 6,5% dalam 2 tahun.
"Prabowo-Sandi berkomitmen untuk menghadirkan pertumbuhan 6 sampe 6,5% dalam 2 tahun pertama. Dengan sebuah reformasi struktural khusus di bidang industri yang selama ini belum tersentuh reformasi seperti sektor pertanian, sektor manufaktur, dan sektor perumahan rakyat," kata Sandiaga di Resto Batik Kuring SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (10/4/2019).
Sandiaga meyakini 3 sektor yang disebutkan tadi mampu menopang pertumbuhan ekonomi RI dan mengundang para investor. Dengan begitu, sebut dia, investasi mampu menggerakkan ekonomi yang berujung pada penciptaan lapangan kerja.