Bandara Kertajati Sepi, Menhub Sebut Itu Proyek Ide Pemprov Jabar

Bandara Kertajati Sepi, Menhub Sebut Itu Proyek Ide Pemprov Jabar

Trio Hamdani - detikFinance
Jumat, 12 Apr 2019 08:35 WIB
Bandara Kertajati Sepi, Menhub Sebut Itu Proyek Ide Pemprov Jabar
Foto: Sudirman Wamad/detikcom
Jakarta - Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati hingga setahun beroperasi masih sepi. Itu cukup menjadi perhatian Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

Menurutnya pembangunan Bandara Kertajati tanpa kajian yang mendalam. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun memberi penjelasan mengenai hal tersebut.

Lantas seperti apa informasi selengkapnya? Baca berita selanjutnya di halaman berikut.

Kritik JK Terhadap Bandara Kertajati

Foto: Sudirman Wamad
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyebut pembangunan bandara tersebut tanpa kajian yang mendalam.

"Mungkin kurang penelitian, sehingga lokasinya tidak pas. Tidak pas untuk Bandung, tidak pas untuk Jakarta. Tanggung, jadi kalau mau ke Bandung, lewat Kertajati mesti naik mobil lagi sampai 100 km," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (9/4/2019).

JK mengatakan tidak bisa memaksa maskapai untuk menggunakan Bandara Kertajati. Dia menyebut lokasi sekitar bandara belum mendukung bandara tersebut.

"Karena airlines tidak bisa dipaksa kalau tidak ada penumpang. Siapa mau bayar kerugiannya? Kecuali di sekitar Kertajati itu Indramayu, Subang, atau apa lagi, berkembang baru bisa. Jadi sabar-sabar aja," tuturnya.

JK menyebut bandara tersebut bisa dialihkan menjadi bandara militer. Namun dia menunggu kebijakan kementerian terkait untuk memajukan bandara itu.

"Ya mana bisa bandara dialihfungsikan. Ya bisa saja mungkin bandara militer. Bisa saja, Halim dipindahkan ke situ. Cuma bandara militer tidak butuh terminal. Terminalnya yang mahal. Ya lihatlah nanti ada usaha juga," terangnya.

Menhub: Itu Ide Pemda

Foto: Sudirman Wamad
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa proyek bandara tersebut adalah usulan dari pemerintah provinsi Jawa Barat (Jabar). Pihaknya sebagai otoritas yang berwenang hanya mewadahi.

"Jadi saya menjawab skenarionya ya, Kertajati itu kita adalah ide pemda, selaku otoritas kami tidak mungkin ide itu kita campakkan itu, kita harus rangkul. Pemda itu harus kita ajak sama-sama," kata Budi Karya ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (11/4/2019).

Ide dari Pemprov Jabar itu pada akhirnya menurut dia perlu dirangkul bahkan dijadikan sebagai program nasional.

"Kertajati adalah ide dari pemda. Kami menganggap itu nggak bisa nggak itu jadi program nasional. Kita rangkul itu, kita lakukan," paparnya.

Terlepas dari itu, Budi Karya juga mengatakan, baik pemerintah Jabar maupun Kementerian Perhubungan bahu-membahu untuk memajukan bandara tersebut.

"Kita bahu-membahu, pemda saya undang, yuk kita bangun ini sama-sama, bahwasanya ada suatu hal yang ini ya kita tanggung sama-sama," tambahnya.

Bakal Menguntungkan 5 Tahun Lagi

Foto: Sudirman Wamad
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, bandara kebanggaan Jawa Barat ini bakal menguntungkan dalam 5 tahun mendatang. Dia memaparkan 3 faktor yang menentukan hal tersebut.

Pertama adalah terbangunnya akses tol yang menghubungkan Bandara Kertajati dan wilayah sekitar. Faktor yang kedua adalah membuka layanan penerbangan umrah dan haji dari Bandara Kertajati. Ketiga, bandara ini juga bakal didorong sebagai bandara untuk angkutan logistik.

"Nah memang itu akan maksimal kalau jalan tolnya sudah selesai. Selain itu kita akan membuat pusat umrah dan haji Jawa Barat, itu bisa. Yang ketiga menjadi pusat logistik di sana," kata Budi Karya ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (11/4/2019).

Dengan 3 faktor tersebut, dia meyakini bandara terbesar kedua di Indonesia yang kini masih sepi itu bakal memberikan keuntungan dalam 5 tahun ke depan.

"Jadi tiga (faktor) ini, 5 tahun mendatang apabila berjalan baik Kertajati adalah satu bandara menguntungkan ya," sebutnya.

"Angkutan-angkutan luar negeri, angkutan angkutan yang jauh terutama luar Jawa itu pindah semua (ke Bandara Kertajati), sedangkan Bandung-Jakarta, Bandung-Semarang, Bandung-Jogja, Bandung-Surabaya tetap di Bandung ya. Idenya seperti itu," tambahnya.
Halaman 2 dari 4
(ang/ang)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads