.webp)
Commuter Line atau KRL menjadi salah satu kereta yang terganggu jadwal keberangkatannya akibat pengoperasian perdana DDT. Alhasil penumpukan penumpang terjadi di beberapa stasiun yang membuat mereka terlambat tiba di stasiun tujuan.
VP Corporate Communication PT Kereta Commuter Indonesia Anne Purba berbagi tips agar para pengguna KRL tidak terlambat sampai tujuan. Menurut Anne, penumpang dipersilakan untuk bisa mengecek jadwal commuter line di aplikasi KRL Access.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Anne dengan mengetahui jadwal KRL, penumpang bisa memperhitungkan waktu perjalanannya.
"Kita uraikan informasi up to date keterlambatan dan posisi commuter line dimana saat ini sehingga penumpang bisa prediksi apa mereka bisa naik KRL menuju stasiunnya, dan kalau misalkan ada tidak jadi keberangkatan itu bisa ke loket kami," jelas Anne.
Anne pun mengatakan pihaknya akan menambah jumlah gerbong KRL untuk mengantisipasi kepadatan yang terjadi. Setidaknya ada 12 gerbong di rangkaian KRL.
"Yang bisa kita lakukan kan ketika menambah kereta ya dari 8 kereta ke 10 kereta untuk mengurai kepadatan itu ya, dari 10 kereta ke 12 kereta, peron juga diperpanjang ya. Sementara itu yang kita lakukan untuk menanggulangi kepadatan," ungkap Anne.
Pembangunan jalur rel DDT sendiri telah dimulai sejak tahun 2015, meskipun perencanaannya sejak 2002. Dari proyek keseluruhan yang menghubungkan Manggarai hingga Bekasi, jalur rel DDT yang baru dioperasikan hanya segmen Jatinegara-Cakung, segmen tersebut baru saja mulai dioperasikan pagi tadi mulai pukul 00.30.
Tonton video Piring Kayu Instagramable ini Keruk Ratusan Juta Perbulannya:
 |
