Menurut Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat ini uji coba masih berlangsung di Balitbang Kementan. Bila tak ada aral melintang pihaknya akan komersilkan traktornya bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian dan Kementerian ESDM.
"Uji coba ini 1-2 tahun. Kemudian kita akan tingkatkan penggunaannya, mudah-mudahan 1-5 tahun sudah bisa kita produksi massal. Nantinya kalau sudah dikomersilkan, kita serahkan Menperin, dan Menteri ESDM," ujar Amran di sela-sela uji coba B100 di Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (15/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, ia memaparkan selama melakukan percobaan selama dua tahun, tak ada catatan masalah yang terjadi. Maka dari itu, ia juga akan meminta kepada perusahaan produsen traktor untuk menyesuaikan mesinnya dengan B100.
"Nggak ada masalah. Khusus untuk alat pertanian itu kami minta ke seluruh produsen itu langsung menyesuaikan dengan B100. Kami sudah minta ke dirjen kirimkan surat ke perusahaan traktor apa bisa menyesuaikan," jelas Amran.
Sementara itu, dalam setahun pihaknya merencanakan untuk memproduksi 100-200 unit alat pertanian berbahan dasar biodiesel 100%.
"Ini kan kita lg uji coba. Nggak langsung masif, kita secara bertahap. Mungkin 6 bulan hingga 1 tahun ke depan kita akan menjadi 100-200 unit, berikutnya nanti bisa kita tambah lagi. Jadi bertahap," tutur Amran.
Tonton juga video Traktor 'Siluman' Made in Kebumen:
(hns/hns)