Yuk! Sempurnakan Hijrah dengan Menabung di Bank Syariah

Jakarta - Kata hijrah berasal dari bahasa Arab yang secara harfiah berarti perpindahan dari satu tempat ke tempat lain. Dalam terminologi Islam, hijrah berarti perpindahan dari suatu keadaan yang tidak baik menuju keadaan yang lebih baik. Contohnya, berpindah dari kebatilan menuju kebenaran atau dari kekufuran menuju keislaman.

Gerakan hijrah dalam beberapa tahun terakhir semakin populer di Indonesia. Boleh dikatakan hijrah sudah menjadi sebuah tren khususnya di kalangan anak muda. Apalagi sejak semakin banyaknya tokoh publik seperti selebritis yang memproklamirkan bahwa dirinya sudah berhijrah, alhasil semakin banyak
orang yang ikut memutuskan untuk berhijrah.

Implementasi hijrah yang paling fenomenal di dalam sejarah Islam adalah saat Nabi Muhammad SAW bersama pengikutnya pindah dari Mekah ke Madinah untuk menghindari intimidasi dari kaum kafir Quraisy. Situasi Mekah saat itu dapat dikatakan sudah tidak kondusif lagi untuk berdakwah sehingga diperlukan tempat baru untuk berlindung dan memulai dakwah.

Sejak saat itu makna hijrah semakin luas, bukan hanya dalam artian berpindah secara fisik tetapi juga spiritual. Saat ini hijrah dimaknai sebagai sebuah keputusan batin untuk memperbaiki diri baik dari sisi penampilan, pikiran dan tindakan. Dengan kata lain, tren hijrah perlahan-lahan membuat banyak masyarakat mengubah pola perilaku hidupnya dengan tujuan menjadi lebih baik sesuai syariat.

Foto: Dok. Bank Muamalat

Salah satu perilaku yang berubah adalah dalam hal mengelola keuangan. Gelombang hijrah membuat masyarakat mulai menyadari pentingnya menyimpan dana di bank syariah agar terhindar dari riba. Oleh karena itu, bank syariah pertama di Indonesia yakni PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. menyambut tren ini dengan memperkenalkan kampanye #AyoHijrah.

Chief Executive Officer (CEO) Bank Muamalat Achmad K. Permana mengatakan, melalui kampanye #AyoHijrah ini, Bank Muamalat mengajak masyarakat untuk berhijrah dalam hal layanan perbankan dengan memanfaatkan layanan perbankan syariah untuk hidup yang lebih berkah. Langkah tersebut dapat dimulai dengan menabung di bank syariah.

"Saat ini infrastruktur dan pelayanan bank syariah sudah tidak kalah dengan bank konvensional. Sehingga tidak ada alasan lagi bagi masyarakat untuk tidak berhijrah. Makna hijrah tidak hanya sekedar menjadi lebih baik dari sisi ibadah saja, tetapi juga disempurnakan dengan hijrah dari sisi pengelolaan keuangan," katanya.

Kampanye #AyoHijrah pertama kali diperkenalkan pada 8 Oktober 2018 lalu. Bersamaan dengan itu, Bank Muamalat juga melakukan transformasi nama untuk beragam produk perbankan yang ditawarkan dengan menyematkan kata 'hijrah'. Seperti untuk layanan tabungan, ada produk Tabungan iB Hijrah dan Tabungan iB Hijrah Prima Berhadiah. Selain itu ada juga produk deposito iB Hijrah, giro iB Hijrah hingga yang paling dicari bagi keluarga muda, yakni pembiayaan rumah iB Hijrah dengan angsuran super ringan dan Fix and Fix.

Foto: Dok. Bank Muamalat

Gerakan #AyoHijrah ini sendiri dilakukan melalui berbagai kegiatan untuk mengajak masyarakat terus meningkatkan diri dalam berbagai hal menjadi lebih baik dan berkah. Seperti menggelar kegiatan seminar atau edukasi tentang perbankan syariah, membuka booth di pusat kegiatan masyarakat, kajian
Islami, hingga pemberdayaan masjid sebagai salah satu agen perbankan syariah.

Selain itu, Bank Muamalat juga ingin berkontribusi dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan melalui gerakan ini. Sebab, tingkat literasi dan keuangan syariah di Indonesia masih sangat rendah yang berdampak pada rendahnya pangsa pasar perbankan syariah.

Permana berharap dengan semakin banyaknya masyarakat Indonesia yang berhijrah, khususnya dari sisi pengelolaan keuangan, maka pangsa pasar bank syariah akan semakin besar dan dapat melayani kebutuhan keuangan masyarakat dengan lebih baik lagi. (prf/hns)