Sebagaimana diketahui, pada 2017 lalu karangan bunga sempat memenuhi Kompleks Balai Kota. Karangan bunga itu sebagai bentuk ucapan terima kasih warga atas kontribusi Ahok untuk DKI Jakarta.
Salah seorang pedagang bunga di Rawa Belong Jakarta, Ridwan Januar mengaku, sempat kewalahan saat melayani pesanan karangan bunga untuk Ahok. Berbeda saat melayani pesanan ucapan selamat ke calon presiden seperti sekarang ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ridwan mengaku, baru menerima order ucapan selamat untuk presiden sebanyak tiga buah. Sementara, dia mengatakan, untuk satu momen Ahok saja total order yang diterima mencapai 90 karangan bunga. Itu saja, lanjutnya, ada order yang ia tolak.
"Waktu itu karyawan saya 8 orang, mau tarik orang juga punya kerjaan masing-masing. Paling saya waktu itu 90 kurang lebih, termasuk oper-oper ke orang," ujarnya.
"Kalau saya hitung-hitung kurang lebih 150-an ada 60-an saya tolak karena memang nggak sanggup, kasian yang kerjanya. Kita bukan masalah nominalnya," tambahnya.
Senada, Sugianto pedagang bunga di Kalimalang mengatakan, pedagang bunga ketiban untung saat kejadian Ahok. Saat itu, dia mengaku menerima order sampai 150 papan bunga.
"Zamannya Pak Ahok meledak lagi, sampai stok kebun bunga kurang. Itu yang paling ini (banyak) zamannya Pak Ahok, toko bunga ibarat panen. Itu kemarin 150-an ada," tambahnya. (dna/dna)