"Terminal kapasitas 50 take off-landing per hari. Sudah kita putuskan dua bandara beroperasional (Adisutjipto dan YIA), dibagi penerbangannya. Sementara ini yang akan kita gunakan (YIA) ini penerbangan ke luar Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, itu ada 18 penerbangan. Jadi yang Adisutjipto dipakai dalam Jawa, dan juga internasional," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di sela meninjau proyek Bandara YIA, Rabu (24/4/2019).
"Kita juga kaji, biasanya memasuki bulan Ramadan, Lebaran ramai, banyak penerbangan ke Yogya. Mungkin ada sebagian penerbangan Adisutjipto pindah ke sini, sekitar 25 persen pindah ke sini, secara bertahap," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama kali mungkin domestik dulu, internasional butuh waktu dua minggu (lagi)," ujarnya.
Baca juga: Berubah! Ini Nama Resmi Bandara Kulon Progo |
Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi menambahkan bahwa persiapan operasi perdana YIA telah masuk tahap final dengan melibatkan pihak terkait.
"Bandara kita pastikan untuk pengoperasian 29 April, juga menunggu konfirmasi dari airline setelah assessment," katanya.
"Airside sudah siap, peak season Lebaran juga mulai antisipasi dari sekarang karena Adisutjipto posisi sangat padat. Lebaran tahun ini semacam ekstra flight dipindahkan ke sini, penerbangan reguler luar pulau ke depan juga bisa langsung ke sini, nanti akan dibahas setelah tinjauan ini," sambungnya.
AP I belum bisa memprediksi jumlah penumpang di periode awal operasional YIA. Namun sudah dipastikan akan ada 50 flight per hari.
"Domestik sejam bisa lima flight, operasi 10 jam, 50 flight take off-landing, internasional dan domestik," terangnya.
"Jadi saat ini belum bisa prediksi jumlah penumpang, tergantung jumlah flight yang beroperasi. Kalau satu jam terisi semua lima flight, bisa 1.000 penumpang berangkat dan datang," pungkas Faik.