Bicara Pangan, Buwas: Sadar Tidak Pakan Impor, Kedelai Impor!

Bicara Pangan, Buwas: Sadar Tidak Pakan Impor, Kedelai Impor!

Arif Syaefudin - detikFinance
Kamis, 25 Apr 2019 18:08 WIB
Dirut Bulog Budi Waseso/Foto: Arif Syaefudin/detikcom
Blora - Direktur utama (Dirut) perum Bulog,BudiWaseso menyebut sebagian besar kebutuhan pangan di Indonesia saat ini masih bergantung impor. Mulai dari jagung, kedelai, hingga bawang disebutnya saat ini masih bergantung pada impor.

"Sementara ini hampir menyeluruh. Jagung masih kurang, beras yang lalu kita (masih impor) meskipun hari ini sudah enggak, kedelai masih tapi kita sudah mulai tanam, bawang merah sekarang kita malah berlebihan, bawang putih kita juga masih kurang," kata pria yang akrab disapa Buwas, saat menghadiri selamatan giling 2019 PT Gendhis Multi Manis (GMM) Blora, Kamis (25/4/19).

Buwas justru mempertanyakan klaim negara agraris, negara pertanian dan perikanan yang melekat pada Indonesia jika masih bergantung pada impor. Ia khawatir jika kondisi ini terus berlangsung bisa mengancam ketahanan pangan nasional.

"Yang mengklaim negara agraris, negara pertanian, perikanan. Kita sadar apa tidak, seluruh pakan kita impor. Bahkan kedelai untuk tahu tempe itu barang bakunya adalah impor. Di mana letak bangga kita sebagai bangsa Indonesia, manusia Indonesia. Apa kita biarkan ini terus menerus, dan pada akhirnya Indonesia tergantung pada impor," jelasnya.

Menurut Buwas, kondisi yang terjadi saat ini di Indonesia yakni belum optimalnya sektor pertanian yang ada. Ia pun membandingkan kondisi dalam negeri dengan apa yang terjadi saat ini di luar negeri.

"Sekarang ini, 1 hektar sawah menghasilkan 5 ton, sedangkan negara-negara lain 12 ton. Berarti ini ada masalah. Nah kita juga harus mencapai pada peningkatan 12 ton, supaya kita bisa swasembada pangan, dan kita punya ketahanan pangan, kedaulatan pangan bahkan kita nanti bisa ekspor," terangnya.

(hns/hns)

Hide Ads