Laporan Keuangan Garuda Dipermasalahkan, Rini: Sudah Disetujui OJK

Laporan Keuangan Garuda Dipermasalahkan, Rini: Sudah Disetujui OJK

Trio Hamdani - detikFinance
Jumat, 26 Apr 2019 17:19 WIB
Foto: Dikhy Sasra
Purwakarta - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dalam laporan keuangan 2018 meraup laba bersih US$ 809,85 ribu atau setara Rp 11,33 miliar (kurs Rp 14.000). Namun laporan keuangan tersebut dianggap ada kejanggalan. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno pun merespons.

Dia menegaskan bahwa laporan keuangan tersebut sebelum dirilis sudah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Kita perusahaan publik itu kan harus di-approve di OJK, sebelum kita RUPS kemarin itu OJK sudah harus menyetujui bahwa laporan keuangan kita itu benar dan memang bisa diterima dan itu sudah dilakukan," kata Rini ditemui di Purwakarta, Jumat (26/4/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dia mengaku heran kenapa laporan keuangan tersebut dipermasalahkan. Apalagi kata Rini laporan keuangan Garuda sudah diaduit oleh akuntan independen yang dapat dipercaya.

"Itu yang saya nggak ngerti kenapa dipermasalahkan, karena secara audit sudah keluar dan itu kan pakai auditor akuntan publik yang independen dan sudah dikenal," paparnya.

Sebelumnya diberitakan, perolehan laba bersih Garuda di 2018 kedapatan berasal dari piutang yang dimasukkan ke pos pendapatan. Hal itu menjadi ramai ketika ada kabar dua komisaris menolak menandatangani laporan keuangan tersebut.


Piutang itu berasal dari kontrak kerja sama dengan PT Mahata Aero Teknologi untuk pemasangan layanan konektivitas (on board WiFi) dan hiburan pesawat. Nilai kontrak yang ditandatangani Desember 2018 itu mencapai US$ 239,94 juta.

Dengan akal-akalan laporan keuangan itu, alhasil pada 2018 GIAA mencatatkan laba bersih US$ 809,85 ribu atau setara Rp 11,33 miliar (kurs Rp 14.000). (dna/dna)

Hide Ads