Rusun Nempel Stasiun Pondok Cina Dikebut, Sekarang Sudah 30%

Rusun Nempel Stasiun Pondok Cina Dikebut, Sekarang Sudah 30%

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Minggu, 28 Apr 2019 19:31 WIB
Foto: Sylke Febrina Laucereno
Jakarta - Hunian Terintegrasi Transportasi yang digarap Perum Perumnas bekerja sama dengan PT KAI di stasiun Pondok Cina Depok dikebut progres pembangunan fisiknya.

Direktur Pemasaran Perum Perumnas Anna Kunti Saat ini proyek Hunian Terintegrasi Transportasi yang bernama Mahata Margonda progres pembangunannya sudah mencapai 30% dan diproyeksikan selesai pada semester I 2020.

Nantinya akan terdapat 2 tower dengan jumlah hunian yang dibangun adalah 898. Bauran hunian tower 1 sebanyak 436 unit dan tower 2 sebanyak 462 unit, lanjut nya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Tipe unit hunian yang disediakan pun beragam seperti tipe Studio, 1 Bedroom, dan 2 Bedroom. Rencananya, serah terima unit kepada konsumen akan dilakukan pada 2021.

"Kami sangat serius dalam mengawal proyek ini, papar Anna. Selain merupakan konsep baru yang diusung di Indonesia khususnya di Kota Depok, ini akan mengubah gaya hidup masyarakat Indonesia untuk semakin praktis," sebutnya dalam keterangan resmi, Minggu (28/4/2019).

Konsep hunian ini akan memudahkan mobilisasi masyarakat dalam beraktifitas. Terlebih pembangunan ini akan dilengkapi dengan area retail dan fasilitas umum yang semuanya terintegrasi dalam satu kawasan, sehingga penghuni dapat melakukan berbagai aktivitas sehari-hari karena ada ruang sosialisasi bagi para penghuni.


Lain dari itu, biaya transportasi dan kemacetan perkotaan semakin berkurang, serta penataan ruang kota pun semakin efisien.

"Sebagai wujud keseriusan kami lainnya dalam membangun hunian terintegrasi transportasi Commuter Line Stasiun Pondok Cina yaitu dengan meluncurkannya Tower Galioleo sebagai tower kedua Mahata Margonda. Antusias masyarakat yang cukup tinggi, memacu kami untuk meluncurkan tower kedua Mahata Margonda ini," papar Anna Kunti.

Proyek yang bersinergi dengan PT KAI ini tidak hanya menempel langsung dengan stasiun, tetapi akan terkoneksi langsung dengan Universitas Indonesia melalui skybridge.

Selain terintegrasi dengan transportasi KRL di Stasiun, pengembangan hunian dengan konsep terintegrasi ini juga akan dilengkapi area retail juga sarana lainnya dalam satu lokasi untuk menunjang aktivitas penghuni nantinya.

Tidak hanya itu, lokasinya pun berdekatan dengan beberapa universitas di sekitarnya.

"Kami juga tetap pada misi kami dalam penyediaan rumah terjangkau di setiap proyek kami, tidak terkecuali di proyek Mahata Margonda ini yang dislotkan sekitar 20 hingga 30 persen", ujar Anna. (dna/dna)

Hide Ads