Mengenai bawang putih, menurut Budi rapat koordinasi terbatas (rakortas) di Kementerian Koordinator Perekonomian telah memerintahkan Perum Bulog mengimpor 100 ribu ton bawang putih. Masalahnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang berwenang menerbitkan izin impor belum memberikan lampu hijau..
Alhasil, Bulog tidak bisa mengimpor bawang putih guna menstabilkan harga di pasaran yang tengah melonjak. Bahkan, menurut Budi, izin impor tersebut sudah dibatalkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tak bisa laksanakan impor, walaupun sudah ada perintah bahkan Presiden juga. Kita sudah rapat juga, Bulog harus impor 100.000 ton, tapi ada yang membatalkan," ujar pria yang beken disapa Buwas itu kepada CNBC Indonesia TV, seperti yang dikutip detikFinance, Senin (29/4/2019).
"Padahal itu putusan Rakortas, hanya satu Menteri yang bisa membatalkan. Mungkin cara pikirnya salah, karena ini kepentingan masyarakat, bukan kepentingan pribadi, karena belum ada putusan, mungkin menteri itu yang menjamin harga bawang putih," sambung Buwas.
Di sisi lain, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution justru justru meminta Bulog bertanya ke Kementerian Perdagangan tentang kepastian izin impor bawang putih.
"Ya kita, sudah rapat kemarin, dan kita sudah bilang supaya penugasan untuk Bulog dikeluarkan. "Tanya ke (Kementerian) Perdagangan, itu sudah dibicarakan dalam rapat terakhir, minggu lalu. Supaya selain yang swasta, diberikan juga penugasan kepada Bulog," tambahnya" kata Darmin, saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (29/4/2019).
Yang jelas, pernyataan keras Buwas kepada Kementerian Perdagangan, dalam hal ini Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita, bukan cuma sekali. Sebelum mantan Kepala Badan Narkotika Nasional ini pernah 'menyemperot' Mendag karena impor beras.
Peristiwanya terjadi pada September 2018. Saat itu Buwas merespons impor beras yang terus mengalir, namun Bulog kesulitan menampung karena gudang tak cukup. Merespons hal itu, Mendag justru mengatakan gudang beras bukan urusannya.
"Itu kan sudah diputuskan di rakor menko jadi urusan Bulog. Jadi nggak tahu saya, bukan urusan kita," jelas dia di Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta, Selasa (18/9/2018).
Buwas pun mengkritik keras pernyataan Mendag dengan menyebut 'matamu'
"Saya bingung ini berpikir negara atau bukan. Coba kita berkoordinasi itu samakan pendapat, jadi kalau keluhkan fakta gudang saya bahkan menyewa gudang itu kan cost tambahan. Kalau ada yang jawab soal Bulog sewa gudang bukan urusan kita, mata mu! Itu kita kan sama-sama negara," papar dia di Perum Bulog, Jakarta Selatan, Rabu (19/9/2018). (hns/hns)