Usulan Lokasi Ibu Kota Baru: Palangka Raya hingga Mamuju

Usulan Lokasi Ibu Kota Baru: Palangka Raya hingga Mamuju

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 01 Mei 2019 10:10 WIB
Salah satu calon lokasi ibu kota baru di Kalteng/Foto: Eduardo Simorangkir
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berniat memindahkan ibu kota ke luar Pulau Jawa. Belum diketahui secara pasti lokasi mana yang dipilih, namun, sejumlah lokasi disebut-sebut sebagai calon ibu kota baru.

Dalam rapat terbatas (ratas) awal pekan ini, Jokowi mengungkapkan, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengusulkan Mamuju sebagai ibu kota baru Indonesia. Hal itu diungkapkannya usai memutuskan ibu kota harus pindah ke luar Pulau Jawa.

"Pak Wapres silakan, tadi bisik-bisik mengusulkan Mamuju," kata Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (29/4/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Mulanya, Jokowi menjelaskan alasan diputuskannya ibu kota Indonesia harus pindah ke luar Pulau Jawa. Menurutnya, banyak aspek yang mendasari keputusan tersebut seperti, banjir, kemacetan, dan perekonomian Indonesia.

"Ini kita bicara bukan hanya Jakarta, tapi berbicara mengenai Pulau Jawa. Data yang saya terima penduduk di Jawa sudah 57% dari total penduduk kita. Di Sumatera 21%, di Kalimantan 6%, nah ini masih 6%, baru 6%. Sulawesi 7%. Papua-Maluku 3%. Pertanyaannya, apakah di Jawa mau ditambah?" kata Jokowi.

Sementara, usai rapat terbatas, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menilai lokasi ibu kota baru pengganti Jakarta paling aman di Kalimantan. Menurut Basuki, wilayah Sulawesi berada di jalur cincin api atau ring of fire, yaitu daerah yang rentan letusan gunung berapi atau gempa bumi.

"Ya. Sulawesi dibilang Pak JK, kalau mau di pusatnya itu Mamuju, Pare-pare, tapi itu ring of fire. Sulawesi kalau tidak mau ring of fire itu Makassar, tapi tidak di tengah itu. Paling aman Kalimantan," ujar Basuki.


Sebelumnya, Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) sempat jadi perbincangan karena disebut-sebut jadi calon ibu kota baru. Pemprov Kalteng juga sudah menyiapkan lokasi ibu kota baru di antara kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Kabupaten Gunung Mas.

Meski begitu, Basuki mengatakan, lokasi calon ibu kota belum diputuskan oleh Presiden. Sehingga ratas kali ini baru sebatas pembahasan kriteria.

"Menurut Presiden, ini cuma Pak Presiden saja yang tahu, jadi tadi belum dibuka, baru kriterianya," ungkap dia.

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Kepala Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan ada beberapa wilayah yang memiliki risiko bencana rendah. Wilayah dengan dengan risiko rendah itu menjadi faktor penentu lokasi ibu kota baru Indonesia.


Dia bilang, wilayah tersebut Sumatera bagian timur, seluruh Kalimantan, dan Sulawesi bagian selatan.

"Kriterianya, kita ini rawan bencana maka harus pilih risikonya paling kecil, paling rendah risikonya dan itu sudah kita petakan," ujar dia.

"Maka ada beberapa lokasi, kalau melihat peta kebencanaan itu Sumatera bagian timur itu relatif bencana kecil, Kalimantan keseluruhan, Sulawesi bagian selatan," tambah dia. (hns/hns)

Hide Ads