Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution adanya satelit bisa menghubungkan daerah yang satu dengan yang lain. Dengan begitu, akan berdampak positif pada ekonomi, seperti menurunkan biaya operasional.
"Pembangunan infrastruktur teknologi (satelit) yang kata orang tol langit, menciptakan ekonomi untuk masyarakat kita sendiri," kata dia dalam acara penandatanganan kerjasama satelit di Museum Nasional, Jakarta, Jumat (3/5/2019)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mimpinya, ada platform menghubungkan desa dan berisi info petani. Jadi kalau panen bisa lihat datanya dan berhubungan langsung dengan pedagang," sambung dia.
Selain itu, pembangunan satelit bernama 'Satria' ini juga difokuskan pada sektor pendidikan untuk penyediaan layanan internet cepat di 93.400 titik. Kemudian di sektor kesehatan di 3.700 titik, keamanan di 3.900 titik dan sektor pemerintah daerah di 47.900 titik.
Sementara itu, proyek satelit ini merupakan kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), yakni konsorsium Proyek Strategis Nasional (PSN) yang terdiri dari PT Pintar Nusantara Sejahtera, PT Pasifik Satelit Nusantara, PT Dian Semesta Sentosa, dan PT Nusantara Satelit Sejahtera telah ditetapkan sebagai pemenang, dan telah membentuk PT Satelit Nusantara Tiga pada 26 April 2019 lalu. Serta PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII) sebagai penjamin proyek ini.