Ekonom Center for Strategic and International Studies (CSIS) Fajar B Hirawan menjelaskan jika memang hingga keputusan resmi KPU menyatakan Jokowi-Amin unggul dan memenangkan Pilpres, maka ekonomi Indonesia tampaknya tidak akan jauh berbeda dengan ekonomi yang diusung petahana di periode sebelumnya.
"Pembangunan infrastruktur fisik tampaknya masih menjadi prioritas pemerintah yang memang cenderung memiliki orientasi pembangunan yang bukan hanya menumbuhkan, tetapi juga memeratakan," kata Fajar saat dihubungi detikFinance, Sabtu (4/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian yang sedikit berbeda kemungkinan terkait dengan salah satu misi petahana yang ingin membangun manusia Indonesia yang unggul. Maka dari itu, pembangunan infrastruktur lunak, terutama pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, akan dititikberatkan untuk periode selanjutnya.
Selain itu, semangat hilirisasi untuk menciptakan nilai tambah bagi produk-produk Indonesia agar lebih berdaya saing di tingkat global dan juga untuk memperbaiki neraca perdagangan Indonesia sepertinya juga akan menjadi prioritas pemerintah.
Selanjutnya, Fajar menjelaskan pemerintah juga perlu lebih memberdayakan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru, seperti pariwisata, ekonomi kreatif, dan digital. Karena sektor-sektor tersebut akan menjadi penyokong utama jika kinerja industri manufaktur dan komoditas primer kita masih cenderung stagnan.
Dia menyampaikan, investor di negara manapun membutuhkan kepastian dan iklim yang baik untuk berinvestasi. Dengan kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang cukup terkendali dan terjaga, hal ini sangat membuat para pengusaha dan investor nyaman karena mereka lebih mudah dalam menyusun perencanaan investasi dan bisnisnya.
"Yang terpenting, pemerintah harus terus berkomitmen untuk terus melakukan reformasi struktural, terutama terkait dengan hambatan-hambatan dalam berusaha dan berbisnis di Indonesia. Tren positif pada ranking kemudahan berusaha Indonesia harus dipertahankan dan terus diperbaiki agar para investor akan berbondong-bondong untuk menanamkan modalnya di Indonesia," jelas dia.