Kementan Sebut Sektor Pertanian Beri Kontribusi Positif ke Ekonomi RI

Kementan Sebut Sektor Pertanian Beri Kontribusi Positif ke Ekonomi RI

Tia Reisha - detikFinance
Senin, 06 Mei 2019 16:28 WIB
Foto: Istimewa/Kementan
Jakarta - Direktur Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Bambang Sugiharto menilai keliru jika ada yang mengatakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal-I 2019 disebut melempem karena pertumbuhan PDB sektor pertanian negatif. Padahal, menurutnya, secara umum baik itu sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan, kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi secara year on year (YoY) sudah sangat positif, yakni 1,81%.

"Kalau membandingkannya dengan pertumbuhan PDB sektor pertanian pada kuartal I-2018 yang tumbuh sebesar 3,34% YoY, sepertinya perbandingan ini tidak tepat. Karena di tahun lalu, musim puncak panen padi terjadi bulan Maret, tapi di tahun ini justru di bulan April," jelasnya dalam keterangan tertulis, Senin (6/5/2019).

"Pergeseran puncak panen inilah salah satu faktor yang berperan signifikan pertumbuhan PDB kuartal-I tahun ini lebih rendah dibanding tahun lalu. Jadi kita menganalisis data pertumbuhan ekonomi haruslah komprehensif," pinta Bambang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga menyayangkan jika kontribusi sektor pertanian terhadap pertumbuhan PDB hanya dilihat dari PDB sub sektor tanaman pangan. Padahal sektor lainnya tumbuh lebih besar, salah satunya sektor peternakan mampu tumbuh 7,95% YoY atau lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 3,94% YoY.


"Lagi pula sangat dangkal analisisnya menilai kinerja sektor pertanian hanya di kuartal-I 2019 saja. Lihatlah kenaikan PDB sektor pertanian dari tahun ke tahun sebagai indikator keberhasilan pembangunan pertanian," sebutnya.

Buktinya, lanjut Bambang, selama periode 2013-2017 akumulasi tambahan nilai PDB sektor pertanian yang mampu dihasilkan mencapai Rp 1.375 triliun atau naik 47% dibandingkan dengan tahun 2013. Selanjutnya, pada tahun 2018, nilai PDB mencapai Rp 395,7 triliun dibandingkan triwulan III tahun lalu yang hanya Rp 375,8 triliun.

Selain tumbuh positif, Bambang juga mengatakan peran sektor pertanian dalam pertumbuhan ekonomi nasional semakin penting dan strategis. Hal ini terlihat dari kontribusinya yang semakin meningkat. Pada tahun 2014, sektor pertanian, termasuk kehutanan dan perikanan, berkontribusi sekitar 13,14% terhadap ekonomi nasional dan pada tahun 2017 meningkat menjadi 13,53%.

"Kalau diperhitungkan dengan industri agro dan penyediaan makanan dan minuman yang berbasis bahan baku pertanian, kontribusinya bisa mencapai 25,84% dan ini berdampak pada perekonomian skala nasional," lanjutnya.

Dia juga mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) yang merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal-I 2019 sebesar 5,07% secara YoY. Tercatat, pertumbuhan PDB di sektor pertanian pada kuartal ini positif atau mengalami peningkatan dengan kontribusi sebesar 1,81%.


Pertumbuhan kuartal-I 2019 terhadap kuartal sebelumnya sebesar 14,10% ini menunjukkan sektor pertanian tumbuh lebih besar dari sektor kehutanan dan perikanan. Sektor pertanian tumbuh 19,67%, sektor kehutanan justru pertumbuhannya minus 10,58%, dan sektor perikanan hanya bisa tumbuh 1,85%. (prf/hns)

Hide Ads