.webp)
Bawang putih yang didatangkan dengan menggunakan kontainer itu diberikan kepada distributor yang ada di Jambi dengan tujuan menekan kenaikan harga bawang yang mencapai Rp 100ribu/kg itu.
"Sebelumnya kemarin kita datangkan bawang putih sebanyak 17 ton bawang putih itu kita jual kepada 2 distributor di Jambi. Dan sekarang kita datangkan kembali 27 ton untuk 3 distributor tujuannya hanya untuk menstabilkan harga bawang putih itu di pasaran," kata Kadis Perindag Provinsi Jambi, Ariansyah kepada detikcom, Rabu (8/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan Ariansyah kebutuhan akan bawang putih se Provinsi Jambi berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan yaitu 10 ton per harinya. Namun hal itu masih melihat kondisi harga bawang di pasaran jika harga masih relatif tinggi maka 10 ton bawang putih itu akan didatangkan sesuai kebutuhan hingga jelang lebaran.
"Harga kemarin bawang putih kita cek sudah di angka 50-60 ribu/kg, dan sekarang sudah Rp 45 ribu/kg. Semoga dengan stock berlimpah itu harga bawang putih bisa stabil," ujarnya.
Bahkan Pemprov Jambi menawarkan kepada pedagang baik di kota maupun kabupaten di Jambi jika membutuhkan bawang putih dalam jumlah besar Pemprov Jambi dapat menggelontorkan diharga Rp 40 ribu/kg atau Rp 800 ribu dengan jumlah bawang putih 20 kg.
"Sekarang kita kan sudah ada pasar Tim Pengendali Inflansi Daerah (TPID) yang ada di pasar Angso Duo Jambi di sana harga-harga bahan pokok kita jual dengan harga normal dengan tujuan menstabilkan harga sembako di pasaran yang ada. Jika ada pedagang yang membutuhkan bawang putih melalui TPID kita siap menggelontorkan di harga 800ribu per karung isi 20 kg," terang Ariansyah.
Saat ini harga bawang putih di pasaran memang mulai menurun. Sebelumnya harga bawang putih di pasar angso duo Jambi masih Rp 90-100 ribu/kg. Harga itu naik 3 kali lipat dari harga normal karena stock bawang putih dalam kondisi langka. (zlf/zlf)
