Proyek Bandara Purbalingga Tahap I Telan Dana Rp 500 M

Proyek Bandara Purbalingga Tahap I Telan Dana Rp 500 M

Danang Sugianto - detikFinance
Minggu, 12 Mei 2019 10:12 WIB
Foto: Ilustrasi pesawat (iStock)
Jakarta - Masyarakat Purbalingga, Jawa Tengah akan memiliki bandara udara yang bernama Bandara Jenderal Soedirman. Bandara yang berada di wilayah Pangkalan TNI AU Jenderal Besar Soedirman itu dibangun dalan beberapa tahap.

Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan AP II, tengah melakukan persiapan pembangunan infrastruktur, mulai dari pembersihan lahan (land clearing), mendirikan pagar bandara, dan membangun gedung Project Implementation Unit (PIU).

"Setelah persiapan usai dilakukan, pekerjaan selanjutnya adalah membangun terminal penumpang dan runway. Kami tengah melakukan persiapan pembangunan infrastruktur setelah sebelumnya tahapan administrasi sudah usai dilalui," tuturnya dalam keterangan tertulis, Minggu (12/5/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara untuk pembangunan terminal penumpang Bandara Jenderal Besar Soedirman dilakukan dalam 3 tahap. Tahap I dibangun terminal penumpang berkapasitas 98.812 penumpang per tahun, lalu Tahap II membuat terminal memiliki kapasitas 440.440 penumpang per tahun, kemudian Tahap III menjadikan terminal berkapasitas 597.645 penumpang per tahun.



"Pada tahap awal, investasi yang disiapkan Rp 500 miliar untuk membangun terminal penumpang dan runway. Kami optimistis jumlah penumpang terus tumbuh setiap tahunnya hingga bisa menembus sekitar 600.000 penumpang per tahun, seiring juga dengan bergeliatnya perekonomian dan pariwisata karena terbukanya konektivitas udara di wilayah Jawa Tengah bagian Selatan ini," tuturnya.

Pada Tahap I, bandara ini akan melayani penerbangan dengan pesawat ATR 72-600 dan sejenis. Kemudian nantinya setelah dilakukan pengembangan Tahap III bandara ini bisa melayani take off dan landing dari pesawat Boeing 737 dan Airbus A320. Diperkirakan pergerakannya bisa mencapai sekitar 7.500 pesawat per tahun.

Proyek ini tengah dikunjungi oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno. Dia memastikan Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga akan beroperasi di tahun 2020.


"Saya ke sini mengecek langsung persiapan pembangunan dan mendukung sepenuhnya pembangunan bandara ini. Tentunya kita harapkan bisa melayani masyarakat di 2020 dan mendukung perekonomian daerah" tuturnya.

Menurutnya keberadaan Bandara Jenderal Besar Soedirman sangat strategis untuk mendukung pertumbuhan perekonomian di Jawa Tengah khususnya Kabupaten Purbalingga, Banyumas, Kebumen, Banjarnegara dan Wonosobo.

"Pembangunan bandara ini juga nantinya tidak akan terlepas dari dukungan masyarakat, pemerintah daerah setempat, semua pemangku kepentingan serta sinegri antar BUMN. Saya terus mengawal dan mendorong agar proyek ini nantinya berjalan baik dan bisa selesai tepat waktu sesuai yang ditargetkan," tegas Menteri Rini.

Sebagai informasi, Proyek Bandara Jenderal Soedirman berlokasi di kawasan Pangkalan TNI AU Jenderal Besar Soedirman. Pada April 2019, AP II dan TNI AU menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) sehingga pembangunan infrastruktur sudah dapat dimulai.AP II dan TNI AU juga telah menyepakati Daerah Lingkungan Kerja (DLKr), yakni DLKr I seluas 4,42 hektare guna diusahakan sebagai bandara meliputi terminal kargo, terminal penumpang, bangunan operasional/perkantoran dan fasilitas sisi darat lainnya.

Selajutnya, DLKr II seluas 43,5 hektare guna penggunaan bersama (penerbangan sipil dan militer) meliputi runway, RESA (runway end safety area), stopway, taxiway, PKP-PK (Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran), fasilitas bersama, dan pagar pengamanan bandara.

(das/zlf)

Hide Ads