Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menjelaskan ibu kota baru yang akan dibangun ini akan memiliki konsep yang berbeda dengan kota-kota yang sudah ada di Indonesia.
Dia menjelaskan arahan dai Presiden Joko Widodo kota baru tersebut harus dibangun dengan tidak mengganggu lingkungan. "Kota yang dibangun harus berkonsep green, smart dan beautiful artinya kota yang indah juga," ujar Bambang saat Blak-blakan dengan detikcom pekan lalu, di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah kata green ini penting, misalnya dipilih Kalimantan Timur, ini misalnya ya jangan dianggap betulan dulu. Wilayahnya mungkin di Bukit Soeharto, itu kategorinya hutang lindung tapi kalau dilihat tidak seperti hutan di sana, sudah terganggu karena itu kita akan perbaiki bukit itu menjadi hutan lindung," imbuh Bambang.
Bambang mengungkapkan, nantinya untuk kota baru ini akan digunakan lahan yang tidak sama sekali mengganggu hutan lindung. Namun menggunakan lahan yang berstatus hak guna usah (HGU) yang masa konsesinya sudah habis.
Untuk luas lahan, standar ibu kota baru ini adalah 40.000 hektar namun idealnya dikali dua yakni 80.000 hektar.
Dia menyebutkan nantinya di lahan seluas itu akan dihuni oleh 1,5 juta orang. Dengan rincian 200.000 jiwa pegawai negeri sipil (PNS), eksekutif, yudikatif dan legislatif. Kemudian keluarganya sejumlah 800.000 jiwa.
Kemudian 25.000 jiwa TNI dan Polri dan sisanya pendukung. "Pendukung itukan orang yang bisnis di sana, kan untuk kota butuh toko, restoran, hotel dan segala macam. Bisnis kan berkembang," jelas dia.
Simak Juga Video Terbaru Topreneur di 20detik: