Ladyjek hingga Blujek, Startup Bangkrut 'Dilibas' Grab dan Go-Jek

Ladyjek hingga Blujek, Startup Bangkrut 'Dilibas' Grab dan Go-Jek

CNBC Indonesia - detikFinance
Rabu, 15 Mei 2019 15:38 WIB
1.

Ladyjek hingga Blujek, Startup Bangkrut 'Dilibas' Grab dan Go-Jek

Ladyjek hingga Blujek, Startup Bangkrut Dilibas Grab dan Go-Jek
Foto: shutterstock
Jakarta - Siapa tak kenal Grab dan Go-Jek? Dalam tiga tahun terakhir, keduanya jadi startup yang dominan di pasar berbagi tumpangan (ride-hailing).

Bahkan keduanya kini sudah berstatus decacorn. Berbanding terbalik dengan kesuksesan Grab dan Go-Jek, startup di bawah ini justru bangkrut dan tutup.

Memang pemain dalam bisnis ride-hailing bukan hanya Grab dan Go-Jek. Sebelumnya ada beberapa startup sejenis yang berada di Indonesia, seperti Uber, Call Jack, Ojekkoe, Topjek, OjekArgo, Taxi Motor, Ladyjek, Bangjek, Blujek, dan Smartjek.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya mereka berkompetisi dengan Grab dan Go-Jek tetapi belakang nama-nama tersebut tak lagi terdengar. Mereka kalah bersaing dengan Go-Jek dan Grab yang cukup aktif membakar duit dengan promosi diskon dan cashback.

Maklum, untuk menggaet pelanggan, menciptakan ketergantungan dan loyalitas hingga menguasai pasar mereka memang menggunakan strategi bakar duit melalui subsidi tarif. Kedua startup decacorn ini pun menjadi startup Asia Tenggara yang paling banyak disuntik investor.

Berikut ini nasib para startup transportasi online penantang Grab dan Ojek Online yang kini namanya tidak kedengaran lagi seperti dikutip dari CNBC Indonesia, Rabu (15/5/2019).

Klik halaman selanjutnya.
Call Jack
Sebuah usaha transportasi motor yang pertama kali menggunakan argometer di Indonesia, dengan jaket dan helm kuning sebagai ciri khasnya. Perusahaan ini berdiri sejak 9 Desember 2010 O'Jack Taxi Motor atau Call Jack (CV. Hoki Project) berdiri menguasai jalanan Yogyakarta, mereka bersaing ketat dengan Gojek.

Sekitar lima tahun beroperasi, perusahaan telah mendapat beragam penghargaan nasional. Salah satunya dari MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai "Taxi Motor Pertama dengan Sistem Agrometer" pada tahun 2011 dan "Best Public Service" di "Inspiring Business Variety Award 2012." Meskipun dengan prestasi ini, Call Jack terpaksa harus menyerah dan tutup.

Ojekkoe
Pada 2016, OjekKoe juga memberikan layanan antar makanan, belanja, dan kurir. Namun pembeda OjekKoe adalah sistem bagi hasil dengan mitra driver mereka. Di OjekKoe semua pendapatan yang didapat driver tidak dipotong sepeser pun dan juga tidak ada sistem subsidi.

Hanya saja di OjekKoe menerapkan fee system. Driver OjekKoe hanya dipungut biaya sebesar 2500 per hari dengan pilihan paket pembayaran 15 hari atau 30 hari. Selain itu OjekKoe menjanjikan adanya sistem reward untuk service kendaran driver dan sistem dana talangan.

Layanan yang disajikan OjekKoe memiliki mekanisme yang sama dengan aplikasi ojek daring lainnya yang membedakan adalah driver bisa menambahkan transaksi non-aplikasi ke dalam sistem. Di mana pengguna dapat memilih driver yang lewat.

Topjek
TopJek menawarkan tarif yang murah tanpa harus menggunakan promo. Salah satu fitur unggulan TopJek adalah fitur Chatroom yang kala itu belum diterapkan oleh para kompetitor. Selain itu, TopJek mengutamakan kualitas diatas kuantitas.

Salah satu yang mencolok dari ojek online ini adalah batasan pengemudinya yang dibatas 10,000 driver, dan juga seleksi untuk menjadi pengemudi di TopJek ini sangatlah ketat, sehingga calon mitra harus benar-benar beruntung untuk bisa menjadi pengemudi di TopJek. Namun sayang, sepertinya TopJek tidak dapat bertahan sampai beberapa dekade.

Ladyjek
Dengan warna pink sebagai warna jaket para pengemudi ojek online ini, mereka tampil sebagai ojek online khusus wanita dengan pengemudi wanita, sehingga mereka dapat merasa lebih nyaman menggunakan transportasi online ini. Dari wanita, untuk wanita.

Sayangnya, konsep ojek online yang cukup ini mengalami kegagalan di pasaran. Salah satu masalah yang cukup sering dialami pengguna adalah aplikasinya yang dipenuhi bug. Masalah lain yang dialami adalah kurang memadainya armada dari ojek pink ini, selain masalah kerugian dari perang tarif juga tentunya.

Blujek
Dengan warna jaketnya yang khas berwarna biru, serta logo kompas GPS, banyak yang mengatakan mereka sebagai sebagai kompetitor kuat Gojek. Berkantor di Jakarta, mereka menjadi salah satu startup transportasi online yang berhasil memiliki armada jengan jumlah yang cukup besar.

Namun sudah tidak pernah terdengar lagi berita tentang mereka, website dalam keadaan maintenance dan kicauan terakhir pada akun twitter ditemukan pada 17 Desember 2015. Blujek mengalami kerugian dalam perang tarif antar penyedia layanan ojek daring dan terpaksa untuk tutup.

OjekArgo
Unik, pengguna yang ingin menggunakan jasa driver Ojek ARGO, tinggal mengunduh aplikasinya di Google Play, install dan sudah bisa langsung memanggil drivernya dan tidak perlu mendaftarkan akun. Mereka juga menawarkan pilihan driver untuk pengguna dan Ojek ARGO memungkinkan pengguna untuk menjadi langganan dengan drivernya.

Situs resmi dan aplikasi masih bisa diunduh, tetapi Ojek Argo telah hilang dari pemberitaan sejak 2017.

Bangjek
Bangjek adalah sebuah Aplikasi yang dikembangkan prilude studio untuk menyediakan Jasa Online(Motor dan Mobil) Antar Jemput Pelanggan, Pesan makanan, Pengiriman Paket, Online Shop, dan lain-lain.

Beberapa fitur yang ada di Aplikasi Ojek Online Bangjek: Oke-Ride (adalah layanan yang tersedia bagi anda yang suka bepergian tanpa ribet bisa langsung jalan) Oke-Car (Oke-Car ditunjukan bagi anda yang ingin liburan atau bepergian bersama keluarga dengan menggunakan jasa antar jemput mobil) Oke-Shop.

Situs resmi perusahaan telah rusak dan tidak beraturan. Namun aplikasi masih bisa di unduh di playstore.

Smartjek dan Taxi Motor
Tidak banyak informasi yang bisa dikumpulkan tim CNBC Indonesia, namun sejauh pengamatan kami aplikasi ini sudah tidak tersedia di appstore.

Artikel asli berita ini bisa dilihat di CNBC Indonesia melalui tautan berikut ini: Kalah Saing Dengan Grab & Go-Jek, Startup Ini Bangkrut

Hide Ads