Pertemuan tersebut berlangsung di lantai II, Gedung A, Kementerian Pertanian, Jakarta sejak pukul 09.30 WIB hingga sekitar 11.00 WIB.
Menurut Amran, selain dibukanya peluang ekspor buah-buahan, pihaknya juga membuka kesempatan impor daging sapi dari Brasil. Sebab, harga daging dinilai lebih murah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Amran juga mengajak Brasil untuk berinvestasi pada alat-alat pertanian guna meningkatkan kesejahteraan petani. Serta, bertukar pengalaman menganai tata kelola produksi gula.
Pasalnya, kata Amran, Brasil merupakan produsen gula terbesar di dunia. Sehingga ia ingin Indonesia mampu mengelola gula seperti Brasil.
"Berikutnya kita mengajak investasi di Indonesia, sektor pertanian dengan tujuan meningkatkan planting indeks dan biaya produksi, meningkatkan kesejahteraan petani. Ada juga diskusi pabrik gula, terbuka membuka pengalaman belajar siap membantu karena negara produsen terbesar di dunia adalah Brasil," tutup dia.
Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Ketut Diarmita mengatakan kerjasama ini dilakukan agar ada keseimbangan antara ekspor dan impor antar dua negara. Pasalnya, hingga saat ini Indonesia masih mencatat defisit.
"Kita ingin ada balance ekspor dan impor karena selama ini kita masih defisit. Kemudian, Brasil bagaimana mereka bisa memberikan peluang dengan tarif yang lebih murah agar produk pertanian masuk," tutup dia.