Sri Mulyani: Belanja Negara Tahun Depan 14,4-15,4% dari PDB

Sri Mulyani: Belanja Negara Tahun Depan 14,4-15,4% dari PDB

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 20 Mei 2019 13:31 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Pemerintah menargetkan belanja negara di tahun depan dengan kisaran 14,4-15,4% terhadap produk domestik bruto (PDB). Demikian disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di rapat paripurna DPR Jakarta, Senin (20/5/2019).

"Dengan berbagai upaya tersebut belanja negara dalam tahun 2020 diperkirakan mencapai kisaran 14,4-15,4% terhadap PDB," katanya.

Dalam paparannya, Sri Mulyani mengatakan, pemerintah mendorong belanja yang lebih berkualitas atau spending better. Hal ini dilakukan dengan penghematan belanja barang, penguatan belanja modal, reformasi belanja pegawai, peningkatan efektivitas termasuk ketepatan sasaran belanja bantuan sosial dan subsidi. Serta, penguatan belanja transfer ke daerah dan dana desa.


Pemerintah, kata dia, juga melakukan penguatan alokasi anggaran untuk program prioritas.

"Sesuai tema kebijakan fiskal 2020, penguatan alokasi anggaran, program prioritas akan difokuskan pada pembangunan sumber daya manusia, perlindungan sosial yang komprehensif, pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas desentralisasi fiskal, dan reformasi yang mendukung akselerasi daya saing dan perbaikan keseimbangan eksternal atau neraca pembayaran," paparnya.

Pembangunan manusia dilakukan dengan peningkatan kualitas kesehatan dan pendidikan sehingga memiliki produktivitas tinggi dan mampu beradaptasi dengan revolusi industri 4.0.

"Pembangunan infrastruktur terus dilanjutkan untuk meningkatkan konektivitas arus orang dan barang. Jaringan digital juga dikembangkan sebagai bentuk kesiapan menghadapi revolusi industri 4.0," ujarnya.


Sri Mulyani menuturkan, kondisi infrastruktur yang semakin baik juga akan mendukung peningkatan ekspor dan penciptaan lapangan kerja. Dia bilang, pengembangan juga dilakukan untuk destinasi wisata.

"Pengembangan destinasi wisata unggul dilakukan secara masif di empat kawasan yaitu Borobudur, Labuan Bajo, Danau Toba, dan Mandalika. Kebijakan ini diharapkan dapat memacu pemasukan devisa dari sektor pariwisata dan mengembangkan ekonomi daerah," tutupnya. (dna/dna)

Hide Ads