Berantas Mafia Pangan, Mengkritisi Mendag

Blak-blakan Dirut Bulog Budi Waseso

Berantas Mafia Pangan, Mengkritisi Mendag

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Rabu, 22 Mei 2019 04:34 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Kegiatan kartel atau monopoli di sektor pangan hingga saat ini masih menjadi permasalahan. Direktur Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) pun mengakui hampir 94% perdagangan pangan di Indonesia dikuasi kartel.

"94% pasar bebas di masalah pangan dikuasi kartel-kartel, Bulog, negara hanya menguasai 6% jadi harus ditahan dengan banyak cara," kata Buwas dalam Blak-blakan dengan detikcom di gedung Bulog, Jakarta, Selasa (21/5/2019).

[Gambas:Video 20detik]


Hal ini tentu membuat kekhawatiran karena dapat mendorong kenaikan harga serta inflasi yang tinggi. Padahal, pemerintah berupaya dengan segala macam menstabilkan harga pangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Salah satu yang melakukan stabilisasi harga, adalah Bulog. Menurut Buwas, sebagai seorang yang diamanahkan memimpin Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah sebuah pengabdian kepada negara.

"Saya dibesarakan oleh abdi negara dan amanah ini artinya mengabdi kepada negara," ungkap Mantan Kepala BNN ini.

Selain berupaya untuk menjaga produksi serta harga pangan di pasaran, ternyata Buwas memiliki usaha lain, yakni berjualan kopi. Alasannya berjualan pun dikarenakan ketidaksengajaan.

Kala itu, ia terpaksa membeli biji kopi dari petani di Aceh yang sebelumnya menanam ganja. Harapannya, para petani bisa beralih memproduksi kopi daripada benda haram tersebut.


Dari situ, akhirnya kopi dengan brand 'Jenderal' mampu menyabet predikat juara dua dunia dalam ajang internasional.

Lantas, bagaimana cerita selanjutnya?

Selengkapnya, tonton Blak-blakan Buwas Perangi Kartel Hingga Jualan Kopi 'Ganja' yang akan tayang pukul 10.00 WIB hanya di detikcom. (dna/dna)

Hide Ads