Cerita Buwas Bikin 'Kopi Ganja' hingga Jadi Primadona di Luar Negeri

Cerita Buwas Bikin 'Kopi Ganja' hingga Jadi Primadona di Luar Negeri

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Rabu, 22 Mei 2019 14:04 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Selain sibuk memerangi kartel pangan, Direktur Utama Perum Bulog (Buwas) ternyata juga tengah aktif berjualan kopi 'ganja'. Bahkan, penjualannya pun hingga ke luar negeri. Kok bisa?

Dalam Blak-blakan detikcom, Buwas mengaku tak sengaja terjun ke dunia bisnis kopi. Hal itu lantaran ia tak sengaja berjanji untuk membeli kopi milik mantan petani ganja di Aceh.

Sebelumnya memang, kata Buwas, saat memimpin BNN ia memberikan edukasi kepada para petani agar mulai menanam kopi dibandingkan ganja. Hanya saja, di akhir masa jabatannya para petani merasa khawatir program ini tak berjalan sehingga produksinya terbengkalai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah tanam, timbul pertanyaan, siapa yang beli? Masalahnya kan kementerian kita nggak sinergi, artinya kita bunuh petani pelan-pelan. Tapi timbul pertanyaan petani, Bapak tiga hari lagi pensiun siapa yang bertanggung jawab? Saya jawab spontan, ya sudah saya beli kopinya untuk mainan saya pensiun," kata dia di Gedung Bulog, Jakarta, Selasa (21/5/2019).

Membeli beberapa kuintal biji kopi membuatnya berpikir untuk belajar mengolah kopi dengan baik. Akhirnya, ia berkesempatan untuk bertemu seorang barista asal Italia yang mau mengajarkan cara memetik hingga menyeduh kopi dengan baik dan benar.

"Saya belajar dengan orang Italia di lomba barista dia itu juri, dan olah kopi ada aturan dan belajar sama dia, dan ini biji kopi benar," ungkap dia.

Hanya saja, Buwas mengaku masih penasaran terkait kualitas dari kopi miliknya, hingga akhirnya dengan iseng menitipkan kopi buatannya untuk ikut di ajang internasional.

Tak disangka, kopi miliknya menyabet juara kedua di ajang tersebut. Produknya pun menjadi primadona hingga banyak yang meminta untuk dibeli.

Namun, saat itu ia belum memproduksi kopi tersebut secara massal. Sehingga ia hanya memberikan kopi secara sukarela kepada orang yang menginginkannya.

"Saya bingung dan titipkan di pertandingan kopi untuk dilombakan untuk main-main kalau saya juara, mimpi pun tidak karena internasional. Ternyata produk saya juara 2 dunia, banyak yang minta dari luar negeri minta untuk beli produk kopi saya, tetapi kan ini belum produksi massal jadi kasih sukarela 5 kg," jelasnya.

Adapun, kopi-kopi ini juga diberi nama yang unik, yakni dari bahan-bahan narkotika seperti Ganja yang berasal dari kata Gayo dan Temanggung.

"Ini ada namanya-namanya, ganja itu Gayo-Temanggung, ada nanti morfin, heroin," pungkas dia. (zlf/zlf)

Hide Ads