Kondisi tersebut membuat kegiatan perdagangan di Pasar Tanah Abang terhenti. Tidak adanya aktivitas jual-beli di pasar ini pun berimbas ke pedagang hingga kehilangan pendapatan.
detikFinance merangkum fakta-fakta terkait hal tersebut. Simak informasi selengkapnya berikut ini.
Pasar Tanah Abang Tutup Sementara
Foto: Matius Alfons/detikcom
|
Dirut PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mengumumkan, kawasan perbelanjaan Pasar Tanah Abang Blok A-G dipastikan ditutup sementara. Itu menyusul akses menuju pusat perbelanjaan yang masih ditutup.
"Sebenarnya tidak ada perintah tutup, tapi karena akses ke lokasi masih tertutup pedagang memutuskan masih belum membuka tempat berdagang mereka," katanya melalui keterangan resmi yang diterima detikFinance, Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Pihaknya belum bisa memastikan kapan pasar akan kembali dibuka. Menurutnya itu tergantung dengan kondisi yang ada di lapangan.
"Saya sudah minta pimpinan pasar melakukan koordinasi dengan aparatur setempat, begitu memang kondisi sudah pulih dan akses kendaraan sudah bisa dilalui agar segera diinformasikan kepada pedagang," jelasnya.
Area Pasar Tanah Abang kini dikawal ketat oleh para petugas yang dikerahkan. Ada ratusan petugas yang diturunkan untuk berjaga.
Pedagang Tanah Abang Rugi
Foto: Matius Alfons/detikcom
|
"Biasanya rata-rata perputaran transaksi di Tanah Abang bisa mencapai Rp 200 miliar sehari di luar pick season seperti ini," kata dia saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Itu adalah perhitungan berdasarkan transaksi di luar ramadhan. Pihaknya masih menghitung potensi kerugian berkaitan dengan ramadhan.
"Transaksi memang pastinya sedang tinggi karena menjelang lebaran, saya masih memperkirakan potensinya saat ini," ujarnya.
Dihubungi terpisah, Ketua I Koperasi Pedagang Pasar Tanah Abang Yasril Umar mengatakan, di Pasar Tanah Abang ada sekitar 25 ribu kios. Dia memperkirakan kerugian karena berhentinya aktivitas jual beli mencapai Rp 100 miliar, bahkan di suasana ramadhan kerugiannya bisa lebih dari itu.
"Ya kalau ramadhan agak meningkat gitu ya mau lebaran. Jadi tergantung blok, tergantung dagangan, totalnya (kerugian) tadi saya bilang Rp 50 miliar sampai Rp 100 miliar, bahkan bisa lebih," ujarnya.
Mal di HI Sepi Pengunjung
Foto: Agung Pambudhy
|
Public Relations Grand Indonesia (GI) Annisa Hazarini tak memungkiri kericuhan yang terjadi akan berimbas pada penurunan jumlah pengunjung pusat perbelanjaan tersebut.
"Tidak dapat kami pungkiri kalau kondisi yang terjadi sekarang cukup berdampak terhadap penurunan jumlah pengunjung di Grand Indonesia," katanya saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Hanya saja pihaknya belum bisa memperkirakan seberapa besar penurunan pengunjung dengan melihat pergerakan hingga siang ini. Pihaknya baru bisa menginformasikan pada besok, Kamis (23/5).
"Kalau datanya kami harus cek dulu, biasanya baru bisa kami tarik besok," sebutnya.
Berkaitan dengan berkurangnya jumlah pengunjung, dia mengatakan belum menerima keluhan dari para tenant atau penyewa toko di Grand Indonesia. Lebih lanjut dia menyerahkan wewenang kepada masing-masing tenant jika ingin tutup menyusul perkembangan yang terjadi.
Mal Tutup Lebih Awal
Foto: Polisi membuat barikade di Jl Imam Bonjol, tak jauh dari Kantor KPU. (Dwi Andayani/detikcom)
|
Grand Indonesia tutup pukul 15.00 WIB, sedangkan Plaza Indonesia pukul 14.00.
"Untuk memberikan kesempatan para karyawan bisa akses pulang ke rumah. Grand Indonesia tutup lebih cepat jam 15.00 WIB dan Plaza Indonesia jam 14.00," kata sumber detikFinance, Rabu (22/5/2019).
Sumber detikFinance belum bisa menyampaikan kapan mal ini akan dibuka. Sebab, menunggu situasi di lapangan.
Soal penutupan mal ini dibenarkan Public Relations Grand Indonesia, Annisa Hazarini. Dia bilang, Grand Indonesia tutup lebih cepat.
"Betul, untuk Grand Indonesia akan tutup lebih awal yaitu pukul 15.00 WIB terkait situasi dan kondisi yang berkembang saat ini," tambahnya.
Halaman 2 dari 5