Pebisnis Online di Jepara Ngaku Tak Terganggu Pembatasan Medsos

Pebisnis Online di Jepara Ngaku Tak Terganggu Pembatasan Medsos

Wikha Setiawan - detikFinance
Jumat, 24 Mei 2019 13:58 WIB
Foto: Wikha Setiawan/detikcom
Jepara - Pembatasan penggunaan media sosial oleh pemerintah tidak berpengaruh signifikan bagi para pebisnis online di Kabupaten Jepara. Pendapatan masih relatif stabil, bahkan meningkat menjelang lebaran.

Risa Mutafariha, pelaku pebisnis online mengaku penjualannya masih relatif stabil. Dalam satu bulan, ia bisa meraup omset hingga Rp 3 juta.

Ia sudah menggeluti bisnis online sejak masih berada di bangku kuliah lebih dari 6 tahun silam. Mulanya menjual produk pakaian Islami, dan saat ini beralih ke produk kecantikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk adanya pembatasan penggunaan medsos tidak banyak berpengaruh terhadap penjualan dan pendapatan dari bisnis yang saya jalankan. Omset masih sekitar Rp 3 juta per bulan," ujarnya warga Desa Banjaragung RT 1 RW 3 Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara, Jumat (24/5/2019).


Menurutnya, kendala jaringan media sosial sudah menjadi risiko bagi pemilik bisnis online. Untuk itu, ia sendiri sudah menyiapkan antisipasi jika terjadi error. Misalnya, dengan tidak bertumpu pada satu jaringan medsos.

"Risiko seperti ini kan bisa saja terjadi. Jadi, kalau saya bukan hanya pakai satu medsos. Ada WhatsApp, Line, Facebook, Instagram dan telegram. Kalau ada yang error, masih ada yang lain," paparnya.

Syarifah, seorang reseller online jual obat-obatan herbal menyampaikan, sempat terganggu dengan adanya pembatasan penggunaan medsos.

"Iya sempat terganggu, karena tidak bisa komunikasi baik dari pelanggan atau pun sama pemasok barangnya," tuturnya.


Namun, saat ini mulai mengaktifkan media sosial lain yang masih dapat digunakan.

"Ada saran dari teman untuk pakai line atau telegram. Sekarang masih jalan bisnisnya. Kalau soal pendapatan sekitar Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta per bulan," tandas warga Welahan. (hns/hns)

Hide Ads