Mengutip CNBC, Selasa (28/5/2019), perusahaan terbesar asal China ini sekarang gencar melakukan konsultasi keuangan untuk proses listing pada paruh kedua tahun 2019.
Sumber menyebutkan tujuan utama dari pencatatan saham tersebut adalah untuk mendiversifikasi pendanaan dan meningkatkan likuiditas perusahaan. Terutama saat ini sedang terjadi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Perjalanan Karir Jack Ma si Bos Alibaba |
Sebelumnya, Alibaba sudah menjual sahamnya di bursa saham AS yakni New York Stock Exchange (NYSE) pada 2014 lalu, saat itu mereka berhasil mengumpulkan dana sebanyak US$ 25 miliar. Hal tersebut membuat rekor sebagai penjualan saham perdana terbesar di dunia.
Keberhasilan Alibaba disebut sebut mirip dengan kesuksesan Amazon di AS yang membuat aset perusahaan menjadi US$ 400 miliar dengan saham yang naik 13% pada 2019. Hingga berita ini diturunkan pihak Alibaba belum mengeluarkan pernyataan resmi.