Risiko Tukar Uang di Tempat Tak Resmi, Apa Saja?

Risiko Tukar Uang di Tempat Tak Resmi, Apa Saja?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 29 Mei 2019 12:44 WIB
Foto: Eko Sudjarwo
Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia Rosmaya Hadi mengatakan bahwa penukaran uang lewat inang-inang beresiko. Masyarakat pun diminta untuk tidak menukarkan uangnya lewat inang-inang.

Lantas apa risiko apa saja yang bisa terjadi apabila menukar uang lewat inang-inang?

Pertama kata Rosmaya mengatakan resiko yang pertama adalah terkait keamanan. Menurutnya inang-inang yang kehadirannya kebanyakan di pinggir jalan membuat transaksi penukaran uang tidak aman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu kan sangat rawan keamanannya. Keamanan fisiknya, bayangkan ketika mobil sedang bergerak misalnya harus tukar maka akan terpapar resiko kecelakaan, atau kalau lagi tukar uang kan tempatnya terbuka beresiko diincar orang jahat ya," kata Rosmaya di Rest Area KM 29, Karawang, Rabu (29/5/2019).

Berikutnya, risiko adanya uang palsu yang disisipkan bisa sangat mungkin terjadi. Sedangkan, masyarakat tidak punya waktu untuk mengecek satu persatu uang tukaran karena banyak jumlahnya.

"Lalu kedua ada risiko uang palsu yang mungkin disisipkan di dalamnya. Kalau uang palsu mana kita tahu, masa mau tukar uang mesti ngecek selembar-selembar, nggak mungkin kan," kata Rosmaya.


Risiko lainnya adalah jumlah yang tidak sesuai dengan yang ditukarkan. Lalu, kebanyakan inang-inang menurut Rosmaya juga memungut uang jasa dari para penukar uang, jadi uang yang ditukarkan tidak sesuai jumlahnya.

"Lalu jumlahnya juga kan kita nggak tau ya pas apa nggak. Takutnya, dia bilang ini Rp 500 ribu misalnya dicek nggak sampai segitu," kata Rosmaya.

"Mereka juga berbayar gitu, jadi minta pungutan berapa persen dari yang ditukarkan," tambahnya

Rosmaya mengimbau agar masyarakat tidak ada yang menukar uang di inang-inang. Meski terpepet sekalipun, Rosmaya meminta agar masyarakat mengusahakan dirinya menukar di loket resmi.

"Bagaimana kalau kepepet, ya jangan kepepet-kepepet diusahakan dulu lah ya. Kalau sudah di inang-inang resiko ditanggung anda," kata Rosmaya.

(fdl/fdl)

Hide Ads