"Pada hari ini disetujui juga usulan dividen Rp 7,95 triliun menambah tentunya kontribusi Pertamina ke bagian kontribusi Pertamina ke negara," kata Direktur Keuangan Pertamina Pahala N Mansury usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Kementerian BUMN Jakarta, Jumat (31/5/2019).
"Dividen tahun lalu itu besarnya Rp 8,56 triliun sedikit menurun karena kalau kita melakukan re-statement di 2018 ini yang kalau 2017 (laba) US$2,54 miliar, tahun 2018 US$ 2,53 miliar," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pahala menjelaskan dividen yang disetorkan pada tahun ini sebesar 22% dari laba bersih. Selama ini dividen yang biasa dibayarkan Pertamina porsinya 22-25%.
Dia menambahkan salah satu pertimbangan pembayaran dividen dengan kisaran porsi tersebut karena menimbang kebutuhan investasi yang besar. Salah satunya untuk capex (capital expenditure) atau belanja modal.
"Selama ini Pertamina membayar dividen ada di kisaran 22-25% karena kebutuhan investasi yang cukup besar. Seperti misalnya di tahun ini 2019 menargetkan capex US$ 5,2-5,7 miliar. Itu kurang lebih Rp 80 triliun," tutur Pahala.
Tonton juga video Pertamina Pastikan Stok BBM Selama Arus Mudik Aman:
(hns/hns)