Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan hal tersebut terjadi karena perang dagang antara AS-China.
Dia mengungkapkan saat ini ekonomi global telah memasuki implementasi dari ancaman perang dagang, sehingga memang risiko menjadi lebih tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkapkan, dampak ke Indonesia akan terasa pada ekspor kuartal II tahun ini.
"Pada kuartal kedua, ketiga, keempat akan terpengaruh. Tidak lagi ancaman, tapi implementasi itu. Di Indonesia sudah lihat tanda-tanda, ekspor kita 2017 akhir tinggi sampai 2018, dan kuartal I ini mulai turun lagi," jelasnya.
Berdasarkan keterangan Bank Dunia, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) global pada 2019 ini lebih lemah dari perkiraan, yakni sebesar 0,3% di bawah perkiraan sebelumnya pada Januari.
"Ketidakpastian kebijakan yang meningkat, termasuk eskalasi ketegangan perdagangan baru-baru ini antara dua negara besar, disertai dengan perlambatan dalam investasi global dan penurunan kepercayaan," tulis laporan tersebut.
Presiden Bank Dunia David Malpass dalam keterangannya kepada wartawan mengatakan prospek ekonomi global, baik dalam waktu dekat dan jangka panjang, akan menghadapi tantangan yang substansial.
Dia mencatat bahwa risiko penurunan pertumbuhan, termasuk peningkatan hambatan perdagangan, penumpukan pemerintahan utang, semakin memperdalam perlambatan di ekonomi utama.
Indonesia Waspadai Dampak Perang Dagang AS-China!:
(kil/eds)