Pasar ritel offline memang kerap diterpa disrupsi belakangan lantaran semakin tingginya transaksi dagang secara online. Apakah pasar mainan juga menjadi salah satu yang terkena imbas perdagangan secara online ini?
Menurut salah satu pedagang, Vira sepinya pasar Gembrong bukan dikarenakan kalah dari toko online yang tengah menjamur saat ini. Namun dikarenakan isu penggusuran proyek tol Becakayu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alhasil, masyarakat hanya mengetahui lokasi Pasar Gembrong sudah digusur atau dipindahkan.
"Karena infonya sudah digusur. Kan di depan sudah, ini belum jadi kirain sudah nggak ada," jelas dia saat berbincang dengan detikFinance, Sabtu (8/6/2019).
Vira sendiri menjelaskan sepinya Pasar Gembrong terlihat mulai dari hari Lebaran tiba, di mana biasanya masyarakat telah mengantre lebih dulu sebelum toko dibuka. Namun saat ini keramaian baru terjadi di sore hari.
Pedagang lainnya juga mengakui hal yang sama. Isu pemindahan lokasi Pasar Gembrong membuat penurunan penjualan mencapai 30% di tokonya.
"Ini 20-30% lah penurunan (penjualan) gara-gara tol Becakayu kan mau dipakai, dikira sudah pindah," pungkas dia.