Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan, okupansi hotel pada lebaran tahun ini turun 30% dibandingkan lebaran 2018.
"Kalau dibandingkan dengan tahun yang sama dengan masa Lebaran terjadi penurunan. (Okupansi turun) sekitar 30-an persen lah. Itu bervariasi di setiap daerah ya," katanya saat dihubungi detikFinance, Senin (10/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita kan sebenarnya dari Januari kan kalau bicara okupansi sudah terjadi penurunan ya. (Okupansi turunnya) sebesar 20 sampai 40 persen," jelasnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan peningkatan okupansi hotel selama lebaran tahun ini rentangnya lebih pendek. Jika tahun lalu tingginya jumlah penyewa hotel bisa sampai 14 hari, sekarang hanya maksimal 3 hari.
"Kita bicaranya kalau di sektor hotel kita bicara berapa hari terjadi peningkatan okupansi karena adanya Lebaran. Yang biasanya umumnya kita dapat 5 sampai 14 hari, itu sekarang kita paling banyak cuma dapat 2 hari, paling lama 3 hari," paparnya.
"Berarti sekarang karena (peningkatan okupansi) cuma jadi 3 hari berarti kunjungan di tiap destinasi terjadi penurunan, otomatis terjadi penurunan di okupansi hotel," tambahnya.